Sejumlah Wilayah di NTT Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada

- 5 April 2021, 10:51 WIB
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc. /HUMAS BNPB/ANTARA FOTO

Portalbangkabelitung.com - Kemarin, Minggu 4 April 2021, bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badan Meteorologi Geofisika Klimatologi (BMKG) memprakirakan, bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin menguat dalam 24 jam ke depan.

"Keberadaan bibit siklon 99S berkontribusi signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Agung Sudiono di Kupang, Sabtu, 3 April 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Korban Banjir di Lembata Jadi 11 Orang, BPBD Sebut Bisa Bertambah

Agung Sudiono menjelaskan bibit siklon tropis 99S diprakirakan menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakkan menjauhi wilayah Indonesia.

Kondisi ini, lanjut dia, menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dalam periode tiga hari ke depan di sejumlah wilayah NTT yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan.

Selain itu Kabupaten Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Nagekeo, Ende, Ngada, Sikka, sebagian Flores Timur, Lembata, Alor, dan Sumba Timur.

Baca Juga: BNPB Ungkap Hujan yang Ekstrem Menjadi Penyebab Utama Banjir Bandang di NTT

Lebih lanjut, Agung Sudiono mengatakan perlu diwaspadai juga potensi angin kencang pada hampir seluruh wilayah NTT.

Terutama, kata dia, wilayah yang berada di sekitar pusat tekanan rendah seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan sebagian Pulau Sumba.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x