Portalbangkabelitung.com - Duka mendalam menghampiri dunia pendidikan Papua akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Usai menembak mati guru Oktovianus Rayo, mereka kemudian membakar tiga gedung sekolah dan rumah guru di Beoga Kabupaten Puncak, Papua.
Tak cukup sampai di situ. Seorang guru SMP Negeri Beoga, Yonatan Renden pun ditembak oleh KKB saat berkendara motor dengan kepala sekolah JS, Jumat 9 April 2021, sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Antara.
Malangnya, Yonatan ditembak saat pergi mencari terpal guna menutupi jenazah guru Oktovianus Rayo yang telah mengeluarkan cairan.
Baca Juga: Seekor Paus Ditemukan Nelayan Dalam Kondisi Sudah Mati Terdampar di Perairan Cirebon
Sesampainya di ujung bandara, kelompok KKB melakukan penembakan sebanyak dua kali namun korban penembakan tersebut tetap menancap gas menuju kampung Ongolan.
Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan KKB dari arah belakang Koramil, dan pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah tersebut.
Kontak tembak berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT antara aparat TNI dengan gerombolan KKB. Hingga guru Yonatan Renden ditemukan telah meninggal dunia di depan rumah kepala sekolah JS, di Kampung Ongolan.
Baca Juga: Korban Penembakan KKB Bertambah, Total Dua Orang Guru Tewas Ditembak di Beoga, Papua
Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa guru SMP Negeri Beoga tersebut sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.
Kepala Humas Satgas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy dalam keterangan yang diterima ANTARA, Sabtu menjelaskan, aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata tersebut.
"Polri telah mengamankan TKP, membuat perimeter pengamanan, mendatangi Puskesmas Beoga, berkoordinasi dengan Koramil dan Yonif Raider 715. Diperkirakan ini merupakan kelompok KKB Muara dengan perkuatan senjata kurang lebih 20," ungkapnya.
Baca Juga: Terkait Gempa di Malang, BPBD Lakukan Pendataan Wilayah yang Terdampak
TNI dan Polri telah meningkatkan pengamanan khususnya bagi tenaga pengajar di Papua, dan akan terus mengejar kelompok bersenjata tersebut.
"Masyarakat tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh kelompok kriminal bersenjata, karena TNI dan Polri akan terus mengejar mereka kemanapun mereka kabur," kata Kombes Iqbal Al Qudussy menegaskan.***