Portal Bangka Belitung- Sejak Rabu, 19 Mei 2021 harga jual Bitcoin mengalami penurunan yang drastis.
Akibat penurunan harga Bitcoin, kini Republik Rakyat Tiongkok menjadi perbincangan publik. Banyak yang menduga penurunan harga Bitcoin ini disebabkan oleh Negara Tiongkok.
Dilansir PortalBangkaBelitng.com dari laman Market Watch, kemerosotan saat ini tidak dipatok pada satu peristiwa atau berita, namun disalahkan pada katakutan, ketidakpastian dan keraguan, atau FUD dalam bahasa pengguna Kripto.
Baca Juga: Selamat Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113, Berikut Link Twibbon Harkitnas Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setidaknya, sebagian ketakutan yang ada disebabkan oleh kebijakan aset digital Tiongkok.
Negara Tiongkok dilaporkan telah menindak penggunaan aset digital.
Bagi investor Kripto senior memang laporan seperti itu bukanlah hal baru.
Baca Juga: Rayakan Harkitnas dengan Semangat Juangmu! Berikut 5 Puisi Bertema Hari Kebangkitan Nasional
CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa awal bulan ini dirinya tidak mengisinkankan lagi penggunaan Bitcoin untuk pembayaran kendaraan listrik Tesla hingga Kripto menjadi lebih ramah lingkungan.
Tak hanya itu, analis JPMorgan Chase & Co. dan Nikolas Panigirtzoglou, membuat kasus bahwa investor dalam Bitcoin beralih ke emas berjangka, yang secara kebetulan mengalami kenaikan stabil dalam pasar baru-baru ini.
"Investor institusi tampaknya beralih dari bitcoin dan kembali ke emas tradisional," kata mereka dikutip PortalBangkaBelitung.com dari laman Market Watch pada Kamis, 20 Mei 2021.
Baca Juga: Selamat Hari Kebangkitan Nasional, Ternyata Begini Awal Mula Terbentuknya Organisasi Boedi Utomo
Diketahui, para pelaku pasar beranggapan bahwa kerugian pada hari Rabu, 19 Mei 2021 juga diperkuat oleh penggunaan Leverage yang memaksakan panggilan margin di beberapa platform perdagangan Kripto.***