Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli, Jokowi: Sekolah Tatap Muka hanya 2 Hari Sepekan, Tak Boleh Lebih 2 Jam Sehari

- 9 Juni 2021, 05:49 WIB
Foto Presiden Jokowi saat memberikan  pidato
Foto Presiden Jokowi saat memberikan pidato /Twitter @jokowi

Portal Bangka Belitung- Presiden Jokowi memberikan beberapa intuksi terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Jokowi mengingatkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dlakukan secara terbatas agar peneyebaran virus Corona tidak terjadi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan 5 intruksi terkait pelaksanaan kembali sekolah tatap muka.

Baca Juga: Jadwal Idul Adha 2021 Telah Ditetapkan Persiapkan Lebaran dari Sekarang

Lima instruksi tersebut disampaikan pada rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menkoperekonomian, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BNPB di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Senin 7 Juni 2021.

Budi menyampaikan, intruksi  pertama yaitu Presiden Jokowi menekankan agar pembelajaran tatap muka atau sekolah tatap muka yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang harus dilakukan secara ekstra hati-hati dan dilakukan secara terbatas.

“Bapak Presiden mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai Juli itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka dilakukan secara terbatas,” jelas Budi.

Baca Juga: Hadist Tentang Hukum Ziarah Kubur Tradisi Idul Adha 2021

Kemudian yang kedua, kuota pembelajaran tatap muka hanya boleh maksimal 25 persen dari total siswa.

Ketiga, pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan lebih dari dua hari dalam sepekan dan hanya boleh dilakukan selama dua jam per hari.

“Per satu hari maksimal hanya dua jam (pembelajaran)”, ucap Budi.

Baca Juga: Takut Iran Tak Lagi Perpanjang Perjanjian Nuklir, AS Ancam Isi Ulang Iron Dome Israel

Yang keempat, opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap berdasarkan persetujuan orang tua.

Intruksi yang kelima yaitu, semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai (pembelajaran tatap muka).

“Jadi mohon kepada kepala daerah, karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia. Guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan,” kata Budi.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka tetap akan digelar pada Juli 2021.

Baca Juga: SHIBA Inu, Harapan Baru Ditengah Gejolak Hebat Di Dunia Cryptocurrency

Namun, Nadiem menekankan bahwa orangtua memiliki hak mutlak untuk menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau belum.

“Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau belajar tatap muka atau belajar jarak jauh,” tegas Nadiem dari laman Kemendikbud-Ristek.

Nadiem lantas mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbud-Ristek.

Baca Juga: Kafe Undang DJ Asal Belanda Dan Langgar Prokes, Polisi : Masih Kami Selidiki

Ia menyebutkan, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah setuju untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  

“Hampir 80 persen sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” ujar dia.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah