Pembelajaran Tatap Muka Dibuka Juli? Hanya 2 Hari Dalam Seminggu, Nadiem Makarim: Ini PTM Terbatas!

- 10 Juni 2021, 12:45 WIB
Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa banyak orang sudah rindu belajar tatap muka di sekolah.
Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa banyak orang sudah rindu belajar tatap muka di sekolah. /Instagram @nadiemmakarim

Portal Bangka Belitung- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sebelumnya telah merencanakan akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021.

Kebijakan itu telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Jokowi juga membuat beberapa intruksi untuk mendukung hal tersebut.

Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, Nadiem Makarim menegaskan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tidak sama seperti sekolah tatap muka biasa.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli, Jokowi: Sekolah Tatap Muka hanya 2 Hari Sepekan, Tak Boleh Lebih 2 Jam Sehari

Hal ini juga disampaikannya sekaligus meluruskan persepsi terkait pelaksanaan PTM terbatas.

“Apa yang Bapak Presiden sampaikan pada Senin lalu benar bahwa pembelajaran yang kita upayakan bersama adalah tatap muka terbatas. Sekali lagi, terbatas,” ujar Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta.

Nadiem Makarim menambahkan, Presiden Jokowi juga memberikan contoh praktik dalam melaksanakan PTM terbatas.

Baca Juga: Raffi Ahmad Dapat Restu Nagita Slavina Untuk Menikah Lagi, Ayu Ting Ting Jadi Target Utama?

Dalam pelaksanaan PTM ini ada atuan pendidikan dapat mengatur satu kelas hanya boleh dihadiri oleh 25 persen siswa, kegiatan belajar mengajar dibatasi hanya dua jam, dan satu minggu hanya dua kali pertemuan.

“Contohnya seperti yg disampaikan oleh Bapak Presiden. Sekolah yang sudah atau dalam proses melakukan PTM terbatas dengan durasi belajar dan jumlah murid berbeda tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan dan di bawah batas maksimal yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19,” tuturnya.

Nadiem Makarim juga menambahkan bahwa tidak ada perubahan terhadap ketentuan SKB tersebut.

Baca Juga: 12 Tempat Wisata Alam yang Cocok Buat Liburan Idul Adha 2021

“SKB tersebut menuangkan aturan maksimal. Sekolah bisa menerapkan PTM terbatas dengan sedikit demi sedikit,” katanya.

Nadiem mengungkapkan, sekitar 30 persen satuan pendidikan telah melakukan PTM terbatas sesuai situasi dan kondisinya masing-masing. Sebagian baru memulai PTM terbatas beberapa bulan terakhir, namun ada pula yang sudah melakukan PTM terbatas sejak tahun lalu.

Lebih jauh, ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap kesulitan yang dihadapi anak, guru, bahkan orang tua dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Satu Nugget BTS Meal Dibandrol dengan Harga Rp 1,4 Juta, Apa yang Beda?

“Seperti halnya para guru, orang tua, dan murid yang saya dengar langsung keluhannya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, Bapak Presiden juga menyampaikan kepeduliannya," katanya.

"Beliau menyampaikan, kita harus memiliki keberanian untuk mendorong PTM terbatas yang tentu saja disertai penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ucap Nadiem.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka tetap akan digelar pada Juli 2021.

Baca Juga: Ikut Coba BTS Meal, Chef Arnold Beli 15 Paket dan Rela Habiskan Uang hingga Rp 3 Juta

Namun, Nadiem menekankan bahwa orangtua memiliki hak mutlak untuk menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau belum.

“Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau belajar tatap muka atau belajar jarak jauh,” tegas Nadiem dari laman Kemendikbud-Ristek.

Nadiem lantas mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbud-Ristek.

Baca Juga: Viral Sisca Kohl Borong dan Sulap BTS Meal Jadi Es Krim: Mari Kita Coba

Ia menyebutkan, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah setuju untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  

“Hampir 80 persen sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” ujar dia.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x