Warga Gumuruh, Bandung Diusir Tetangga karena Tak Diterima Isolasi Mandiri di Rumah, Begini Kronologi Kejadian

- 23 Juni 2021, 13:52 WIB
Satu keluarga yang sedang isolasi mandiri malah diusir warga sambil dimaki-maki
Satu keluarga yang sedang isolasi mandiri malah diusir warga sambil dimaki-maki /Twitter @Serpentine6666

Portal Bangka Belitung- Warga Gumuruh, Bandung diusir tetangganya karena tak diterima melakukan isolasi mandiri di rumah.

Simak juga kronologi kejadian satu keluarga diusir dari lingkungannya karena warga tak terima ketika ada yang isolasi mandiri di kelurahannya.

Sebelumnya kabar tersebut telah beredar di media sosial Twitter, akhirnya Rafasha selaku korban pun menguak kronologi kejadian tersebut.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan Hanya Settingan, Diatur utuk Keperluan Pencitraan: Benarkah? Simak Penjelasannya

Rafasha melakukan isolasi mandiri bersama ibu dan pacarnya di kediamannya tepatnya di Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Ia mengaku keluarganya telah dimaki-maki dan diusir secara paksa oleh para tetangganya.

Sebelumnya ia memposting kejadian tersebut melalui akun twitternya@Serpentine6666.

Baca Juga: Sempurnakan Hariku Trending di YouTube, Lagu Spesial Rey Mbayang untuk Dinda Hauw dan Baby Shaka

Dilansir dari PRFM News, Rafasha menjelaskan mengapa ia sampai terjangkit Covid-19.

Rafasha mengaku mulai demam sejak 17 Juni 2021 malam, pada hari itu ia sudah merasakan gejala Covid-19, Rafasha pun telah mengunjungi 4 dokter untuk mengecek kondisi kesehtannya.

"Saya udah konsul ke dua dokter yang berbeda selama 4 hari ga ada perbaikan," katanya, Rabu 23 Juni 2021.

Baca Juga: Filipina Ancam Warganya Masuk Penjara Jika Menolak Diberikan Vaksin

Pada Senin, 21 Juni 2021, ia pun memutuskan untuk melakukan tes Swab Antigen di rumah sakit dan benar saja hasilnya positif Covid-19.

Kekasihnya yang selalu menemadi Rafasha yang sakit juga positif Covid-19.

"Saya ditemenin sama pacar saya selama waktu sakit dan ke rumah sakit untuk tes, nah kemudian setelah positif saya kabarin keluarga di rumah dan keluarga di rumah siap-siap keluar rumah cari tempat baru untuk pisah sama saya," ujar Rafasha.

Baca Juga: Setelah Reza Arab Dan SkinnyIndonesia, Kini Edho Zell Hengkang Dari Youtube, Begini Video Perpisahannya

Rafasha tinggal bersama ibu dan keponakannya, ketika diperiksa ibunya juga terjangkit Covid-19.

"Kemarin pacar saya SWAB dan positif juga, ibu saya SWAB juga hasilnya negatif bareng keponakan saya, kemudian tes lagi besoknya, ibu saya positif, keponakan saya negatif, akhirnya gabung sama saya di rumah, di ruangan berbeda," jelasnya.

Pada akhirnya mereka bertiga mengikuti arahan dokter untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Rafasha mengungkapkan, sejak hari pertama mereka melakukan isolasi mandiri, keluarganya sudah mendapat teguran dari ketua RT.

Baca Juga: Bejat! Oknum Polisi Perkosa Remaja 16 Tahun di Polsek, Masyarakat Minta Pecat Pelaku, Simak Kronologinya

Ketua RT menyampaikan bahwa tetangganya tidak menerima jika Rafasha dan keluarganya di isolasi mandiri di rumah, dan harus dievakuasi ke tempat lain.

Tak lama dari itu, Satgas Covid-19 pun mengunjungi rumahnya untuk mengecek kesehatan mereka dan memberi obat.

Namun ia heran mengapa mereka harus dievakuasi ke tempat lain padahal mereka sama sekali tidak kelaur rumah.

Baca Juga: 23 Juni, Kelahiran Zinédine Zidane Bintang Prancis Yang Kandas Di Piala Dunia, Begini Perjalanan Kariernya

"Entah kenapa Satgas ke sini terus ada RT, lalu saya nggak tau itu orang kelurahan atau lurah, RW atau siapa, tapi pada ngumpul banyak di depan rumah saya," ungkapnya.

Situasi pun menjadi semakin panas ketika para warga dan diduga pejawat di daerahnya menyerang rumah Rafasha.

Para warga memaki-maki ibunya dan mengusir mereka secara paksa.

Baca Juga: Lirik Lagu Bahagia Bersamamu - Haico, Single terbaru Pemeran Cinta: Sinetron Samudera Cinta!

"Ada beberapa pejabat yang maki-maki saya dan ibu saya habis-habisan, itu ngebentak, tunjuk-tunjuk ibu saya, saya nggak kuat saya marahin 'Bapak tolong jangan tunjuk-tunjuk ibu saya, jangan bentak-bentak ibu saya'," paparnya.

Raafasha juga membeberkan bahwa Satgas Covid-19 pun sempat menenangkan kerisuhan tersebut dan mengatakan bahwa rumahnya cukup untuk isolasi mandiri 3 orang.

"Dia diem tapi kemudian lanjut lagi bentak-bentak. Satgas nenangin bahwa kami baiknya harus isoman di sini karena rumah ini cukup untuk isoman 3 orang, tapi dipotong pejabat itu, dia bilang kami ngotorin wilayah sini orang sakit yang ngotorin wilayah sini, lalu pacar saya bukan orang sini ngapain ada di sini," katanya.

Baca Juga: Mensetneg Resmi Keluarkan Logo HUT RI Ke-76, Yuk Simak Dan Download Logonya!!

"Terus pacar saya bilang kalau pacar saya balik lagi ke tempat dia nanti yang lain kena," sambungnya.

Sayangnya omongan mereka tidak ditanggapi oleh para warga, warga terus memaksa Rafasha dan keluarganya untuk pergi dari rumah mereka dan melakukan isolasi di tempat lain.

"Jadi udah benar kan harusnya, kata Satgas juga udah benar isoman di sini, tapi pejabat itu nggak terima, harus keluar dari sini," imbuhnya.

Pada akhirnya, tim Satgas pun berhasil mencairkan suasana, sejumlah warga dan pejawat wilayah itu meninggalkan kediaman Rafasha.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x