Erupsi Gunung Api Anak Krakatau dan Gempa Bayah Banten 4 Februari 2022, Ada Hubungan? Cek Faktanya Di Sini

- 5 Februari 2022, 10:20 WIB
Erupsi Gunung Api Anak Krakatau dan Gempa Bayah Banten 4 Februari 2202 Ada Hubungan? Cek Faktanya Di Sini
Erupsi Gunung Api Anak Krakatau dan Gempa Bayah Banten 4 Februari 2202 Ada Hubungan? Cek Faktanya Di Sini /Portalbangkabelitung.com/Tangkapan Layar Twitter BNPB dan BMKG

Portalbangkabelitung.com- Kemarin 4 Februari 2022 tercatat ada 2 bencana sekaligus yang terjadi di Indonesia dengan waktu yang hampir bersamaan.

Yaitu erupsi gunung api Anak Krakatau dan gempa magnitudo 5,2 di Bayah Banten. Ada apa? 

Erupsi gunung api Anak Krakatau terjadi 9 kali sejak pukul 09.43 dan yang terakhir pukul 17.07 WIB.

Baca Juga: Terjadi Kecelakaan Maut di Bali Malam Ini Jalan Sunset Road Kuta, Kondisi Mobil Terbalik

"Gunungapi Anak Krakatau erupsi hingga 9 kali pada hari ini, Jumat (4/2). PVMBG mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB, dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak," tulis akun Twitter @BNPB_Indonesia 4 Februari 2022.

Pada sore harinya pun terjadi gempa di Bayah Banten di mana getarannya terasa di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"#Gempa Mag:5.5, 04-Feb-22 17:10:45 WIB, Lok:7.48 LS,105.92 BT (71 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," tulis akun Twitter @info_BMKG, 4 Februari 2022.

Baca Juga: Gempa Terkini M 5,5 di Bayah Banten, Getaran Sampai DKI Jakarta dan Sekitarnya, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Jarak erupsi gunung api Anak Krakatau yang terakhir sekitar pukul 17.07 WIB hanya berjarak 3 menit dengan gempa Bayah Banten pukul 17.10 WIB.

Karena kejadian, ada beberapa warganet yang menghubungkan dua peristiwa tersebut.

"Jakarta, depok bogor berasa gempa jam 5 an sore katanya si pusat gempa di banten tapi menit nya ga jauhan sama erupsi," kata akun Twitter @dhe_dninie.

Namun kemarin, 4 Februari 2022, Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Banten.

Baca Juga: Dicari Erick Thohir, Ini Identitas Agus Humaidi Pembuat Miniatur Pesawat Garuda Indonesia yang Bisa Terbang

"Gempa selatan Banten magnitudo 5,2 petang tadi murni gempa tektonik yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda," tulis Daryono di akun Twitternya @DaryonoBMKG.

Daryono juga menjelaskan mengapa getaran terasa sampai Jakarta.

"Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi/memperkuat guncangan gempa," kata Daryono lagi.

***

 

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: BMKG BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah