UU Cipta Kerja Timbulkan Kegaduhan, Moeldoko: Presiden Jokowi Malu Lihat Kondisi Saat Ini

- 19 Oktober 2020, 12:35 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. /Biro Press Keseketariatan Presiden

Portalbangkabelitung.Com- Setelah pengesahan UU Cipta Kerja serangan tentang pengesahan itu pun datang bertubi-tubi.

Dari mulai soal Jumlah halaman yang berbeda tentang UU Omnibus Law Cipta Kerja yang hanya diserahkan ke pemerintah berjumlah 812 halaman pada 14 Oktober 2020 oleh DPR RI.

Dengan kejadian tersebut, membuat semua kalangan ikut angkat bicara terkait UU Cipta Kerja yang membuat aktivitas masyarakat tidak biasa dengan banyaknya Unjuk rasa di daerah.

Baca Juga: UU Cipta Kerja: Alasan Jokowi Menolak Mentah-mentah Permintaan MUI di Istana Bogor

Sebagaimana artikel ini telah terbit di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul "Pro dan Kontra Omnibus Law, Moeldoko: Presiden Malu Lihat Kondisi Ini, Presiden Ingin Indonesia Maju" tayang pada 17 Oktober 2020.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Undang-Undang Cipta Kerja sesuai dengan janji Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan Indonesia Majua

Ia menekankan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja diarahkan untuk menghadapi kompetisi Global.

"Kebijakan ini UU Cipta Kerja diarahkan untuk menghadapi komptisi global," ujarnya  dalam siaran pers di Jakarta, seperti dikutip portalbangkabelitung.com dari lama Pikiran Rakyat Bekasi.com pada Senin, 19 Oktober 2020.

Selain itu, ia  menekankan UU Cipta Kerja menjadi salah satu instrumen untuk menjawab tantangan itu, termasuk juga regulasi di bidang perizinan, dan mempercepat transformasi ekonomi.

Baca Juga: UU Cipta Kerja: Demi Transformasi Ekonomi Visi 'Indonesia Maju', Jokowi Tak Takut Risiko

Dia mengatakan masyarakat sering mengeluhkan pelayanan birokrasi yang lamban, berbelit, menyebalkan, serta banyaknya regulasi yang tumpang-tindih. Hal ini turut membuat tidak adanya kepastian bagi siapa pun, termasuk investor.

"Peringkat kompetitif Indonesia ada di bawah Malaysia dan Thailand," ujarnya

Menurutnya, Presiden malu melihat kondisi ini, dan Presiden menginginkan Indonesia bisa maju dalam kompetisi Global.

Baca Juga: Pengesahan UU Cipta Kerja, Moeldoko: Presiden Jokowi Berani Ambil Resiko Demi Indonesia Maju

"Saya melihat Presiden malu melihat kondisi ini. Presiden ingin Indonesia maju," ujarnya.

Dia menyampaikan perkembangan politik yang begitu dinamis di dalam negeri merupakan sebuah tantangan. Namun, dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan nasional, tetapi juga global.

Menurutnya, Jokowi menyebut perlunya kelincahan dalam menghadapi tantangan turbulensi global yang dihadapi Indonesia saat ini.

Baca Juga: Akibat Tidak Ditemui Presiden Jokowi, BEM SI Kembali Unjuk Rasa pada 20 Oktober

"Ada fenomena global perubahan cepat, penuh risiko, dan kompleksitas yang luar biasa. Bahkan kadang-kadang mengejutkan," ujar Kepala Staf Kepresidenan itu.

Di sisi lain dia menyampaikan saat ini juga tengah terjadi pandemi COVID-19 yang tidak diperkirakan.

Kemunculan pandemi memporak-porandakan sasaran yang sudah tersusun dan disiapkan, sehingga membutuhkan pemikiran dan terobosan baru.

Baca Juga: Intip Harga Emas Antam, Antam Batik dan Antam Retro pada 19 Oktober 2020

"UU Cipta Kerja ini merupakan penyederhanaan regulasi yang dibutuhkan, sehingga mau tidak mau birokrasi juga harus mengalami reformasi. Tapi saat pemerintah mengambil langkah, yang terjadi di masyarakat justru menolak. Ini paradoks. Kondisi ini harus kita luruskan." katanya.*** (Bekasi Pikiran Rakyat.com/Anngie Juliyani)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x