KAMMI Serang Serukan Boikot Produk Prancis dan Ajak Masyarakat Beli Produk UMKM

- 2 November 2020, 15:03 WIB
KAMMI Serang serukan boikot proudk Prancis.
KAMMI Serang serukan boikot proudk Prancis. /Portalbangkabelitung.pikiran-rakyat.com/ Tahir


Portalbangkabelitung.com - Pernyataan Presiden Prancis soal kartun Nabi Muhammad dan Islam yang disampaikan pada awal Oktober 2020 lalu berbuntut panjang.

Banyak negara yang beragama mayoritas Islam menyerukan boikot produk Prancis, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal ini merupakan respon atas pernyataan kontroversial yang menyulut perhatian umat Islam oleh presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Baca Juga: Geram Atas Penyataan Macron, MUI Serukan Boikot Produk Prancis

Berawal dari peristiwa pembunuhan seorang guru di Perancis, Samuel Paty, yang diduga oleh Macron dilakukan oleh kelompok Islamis. Lalu Macron mengatakan bahwa kelompok Islamis ingin merebut masa depan rakyat Perancis.

"Dibunuh karena para Islamis menginginkan masa depan kami," ujar Macron.

Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi dari seluruh dunia, khususnya umat Islam. Hal tersebut juga menjadi puncak dari akumulasi tindak tanduk Macron yang menjabat sebagai Presiden Perancis.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Yuk Daftar Prakerja Gelombang 11!

Diketahui, bahwa sebelumnya, Macron mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW. yang dimuat dalam majalah Charlie Hebdo dan sempat menimbulkan kontroversi pada Kamis (22/10/2020). Menurutnya, hal itu merupakan kebebasan dalam berekspresi.

Mencermati kontroversi yang dibuat oleh Macron sebagai figur publik, Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Serang (PD KAMMI Serang) menanggapi dengan beberapa sikap dan mengecam agar Macron meminta maaf kepada dunia dan umat Islam.

"Kami menganggap ada yang salah dengan pikiran dan akal Emannuel Macron ini, dimana dalam memaknai kebebasan berekspresi seharusnya kan kita juga harus memperhatikan norma-norma yang ada dalam masyarakat, terkhusus norma agama, dimana negara Prancis sendiri adalah negera dengan pemeluk Islam terbesar di Eropa dengan jumlah 7 juta jiwa. Ini adalah bentuk Islamophobia yang digaungkan Macron dan ini akan melahirkan kekacauan bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia apabila Macron tidak segera meminta maaf," ujar Imaduddin, Ketua Departemen Kajian Strategis dan Literasi.

Baca Juga: Paul Pogba Mengaku Melakukan Kesalahan Fatal

Senada dengan itu, Alzeiraldy Idzhar Ghifari, Ketua Bidang Kebijakan Publik mengungkapkan bahwa Indonesia melalui pemerintah agar melakukan boikot terhadap produk-produk dari Perancis.

"Pernyataan Macron jelas melukai umat Islam. Apa yang disampaikannya seolah memperkuat narasi Islamophobia yang telah berkembang di Barat. Dan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia sudah seharusnya berani bersikap tegas. Pemerintah harus berani memboikot produk-produk dari Prancis sebagai bentuk protes kita," tegas Alzeiraldy.

Diwaktu yang sama, Ketua KAMMI Daerah Serang, Aldi Agus Setiawan, menyesalkan akan tidak bijaksananya presiden Prancis Emannuel Macron dalam menjunjung kebebasan berekspresi.

"Menjadi sekulerlah dengan bijak, Pak Macron. Jangan terkesan paradoks, dengan menarik ranah agama kedalam sekulermu itu. Kami hargai anda dan negara anda yang menjunjung kebebasan berekspresi, bukan kebablasan berekspresi". ujarnya

Baca Juga: Megawati Anggap Generasi Milenial adalah Generasi yang Manja dan Soroti Pasca Demo Anarkis

Aldi juga mengajak seluruh kader KAMMI se-Serang dan masyarakat umum untuk bersama-sama melakukan boikot produk dan semua kepentingan ekonomi Perancis serta berupaya menggalakkan ekonomi Indonesia yang berdaulat melalui UMKM.

"Salah satu pilihan yang bisa kita ambil adalah dengan memboikot seluruh produk-produk yang berasal dari Perancis dan seluruh kepentingan ekonomi Perancis. Disisi lain, ini bisa menjadi momentum kita untuk berdikari secara ekonomi. Kita galakkan UMKM dalam negeri, kita support warung-warung tetangga dengan produk dalam negeri yang terjangkau, supaya kedepan kita benar-benar berdaulat secara ekonomi di negeri sendiri, Indonesia tercinta," ungkapnya.(Regar/ PBB)

Editor: Ryannico


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah