Kapolri Akhirnya Angkat Bicara Soal Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Malang

- 3 Oktober 2022, 04:59 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu 2 Oktober 2022, seusai tragedi kerusuhan setelah laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.*
Kapolri Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu 2 Oktober 2022, seusai tragedi kerusuhan setelah laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.* /PMJ News/

Portalbangkabelitung.com- Kapolri akhirnya angkat bicara soal penggunaan gas air mata di Kanjuruhan Malang.

Jenderal Listyo Sigit, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) akhirnya buka suara terkait penggunaan gas air mata pada tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang sedang bertugas saat itu dilakukan untuk menghadang para suporter yang menyerbu lapangan.

Baca Juga: NAMA POLISI yang Menjadi Korban Kericuhan Kanjuruhan Malang, Ini Sosoknya

Menurut Kapolri, penggunaan gas air mata pada tragedi Kanjuruhan Malang tersebut masih dilakukan investigasi oleh timnya.

"Tim akan mendalami SOP (Standard Operating Procedure) dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh tim pengamanan pada pertandingan tersebut," ucap Listyo Sigit.

 "Tentunya, kami akan mengaudit tahapan-tahapan yang ada," sambungnya.
 
 
Lebih lanjut Listyo Sigit juga mengatakan jika ia telah menerima informasi terkait upaya penyelamatan para pemain dan ofisial tim yang ada di Kanjuruhan Malang saat itu.
 
Kapolri berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai dengan selesai.
 
"Ini akan menjadi bagian investigasi secara tuntas, baik dari segi penyelenggara, pengamanan, juga pihak-pihak yang perlu diperiksa," tegas Kapolri.
 
Kericuhan stadion Kanjuruhan Malang sendiri terjadi setelah para pemain Arema FC melawan Persebaya selesai bertanding di laga lanjutan BRI Liga 1 pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
 
 
Saat itu Arema FC yang bertindak sebagai tuan rumah kalah dari Persebaya sehingga menimbulkan kekecewaan di hati para Aremania.
 
Namun awalnya suasana masih kondusif, hingga tiba-tiba para suporter menyerbu lapangan yang membuat petugas polisi merespons dengan menembakkan gas air mata.
 
Hingga saat ini lebih dari 127 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan Malang.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x