14 Tempat Wisata Cagar Biosfer Indonesia "Menarik dan Indah", Beserta Alamat!

13 November 2020, 21:49 WIB
Ilustrasi Pemandangan Wisata Alam Cagar Biosfer /Pixabay/Astri Thea Rahmanita/

Portakbangkabelitung.com- Khusus konsep pariwisata cagar biosfer, Unesco menggagasnya sejak 1971.

Konsep wisata cagar biosfer ini adalah mengelola suatu kawasan yang ditujukan untuk mengharmonikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati-sosial-ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan logistik yang cukup.

Kawasan konservasi merupakan core area-nya.

Baca Juga: 14 Film Barat Terbaru dan Terbaik akan Tayang November 2020, Simak Jadwal Tayang!

Selain Indonesia dengan 19 cagar biosfernya, cagar biosfer di dunia telah mencapai 714 yang tersebar di 129 negara.

Indonesia termasuk memiliki pariwisata cagar biosfer yang terluas di dunia.

Peran Indonesia sangat penting untuk tetap terjaganya keberlanjutan keanakeragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan dunia sebagaimama dilansir dari Indonesia.go.id

Baca Juga: Habib Rizieq Jadi Lanjutan Episode Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo

Berikut daftar beberapa tempat wisata cagar biosfer Indonesia, antara lain:

1. Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1,09 juta ha yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatra Utara.

Baca Juga: ZODIAK HARI SABTU 14 NOVEMBER 2020: Ramalan Sukses dalam Satu Langkah

Taman Nasional ini telah menjadi cagar biosfer sejak 1981, Cagar Biosfer Gunung Leuser sendiri memiliki kawasan inti seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada 1980.

2. Pulau Siberut

Cagar Biosfer Siberut terdapat di Taman Nasional Siberut (Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat) dengan kawasan inti seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada 1993.

Baca Juga: Link Download, 9 Situs Drama Korea Terbaik dan Terbaru! Hiburan Akhir Pekan!

Di Pulau Siberut tercatat, antara lain, 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies mamalia, dan 134 spesies burung.

3. Lore Lindu

Terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Ditunjuk sebagai cagar biosfer pada 1977 dan menjadi bagian dari Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah) dengan kawasan inti seluas 229.000 ha.

Baca Juga: Cukup Modal KTP Daftar Pengajuan BLT UMKM: Mudah, Berikut Syarat dan Cara Pengajuan !

Kawasan ini merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi, seperti anoa dan babirusa.

4. Pulau Komodo, Labuan Bajo

Meski Taman Nasional Komodo baru diresmikan sebagai situs warisan dunia pada 1991, wilayah kepulauan komodo telah ditunjuk sebagai wilayah cagar biosfer sejak 1977.

Baca Juga: Cukup Modal KTP Daftar Pengajuan BLT UMKM: Mudah, Berikut Syarat dan Cara Pengajuan !

Cagar Biosfer Komodo ini menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur) dengan kawasan inti seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada 1990. 

5. Gunung Gede Pangrango

Cagar Biosfer Cibodas ditetapkan pada 1977. Saat ini, zona intinya adalah kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 22.851hektar.

Cagar Biosfer Cibodas terletak di Jawa Barat meliputi wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Makna Siklus Hidup Manusia di Balik Rupa Topeng Cirebon

Wilayah ini menjadi habitat lindung dari satwa endemik, seperti elang jawa dan owa jawa.

6. Tanjung Puting

Cagar Biosfer Tanjung Puting ditetapkan pada 1977, dan kemudian di 1982 zona intinya ditetapkan sebagai Taman Nasional Tanjung Puting.

Cagar biosfer ini terletak di Provinsi Kalimantan Tengah yang meliputi Kabupaten Kotawaringin.

Baca Juga: Wisata Unik, Pantai Temboko Lehi Adalah Pantai Berair Panas di Indonesia

Kawasan ini merupakan kediaman orang utan, bahkan saat ini menjadi pusat rehabilitasi orang utan terbesar di dunia. Beberapa di antaranya adalah Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey.

7. Giam Siak

Wilayah Giam Siak Kecil-Bukit Batu ditetapkan sebagai cagar biosfer pada 2009.

Kawasan ini terbilang paling menarik karena memiliki zona inti berupa taman nasional, sehingga berbeda dari cagar biosfer lainnya yang umumnya memiliki zona inti berada di dalam taman nasional.

Baca Juga: Minangkabau Negeri Penuh Sejarah: Raja Sulaeman Perantau Muslim asal Minang, Pendiri Kota Filipina

8. Taman Laut Wakatobi

Yang satu ini merupakan cagar biosfer laut yang miliki Indonesia.

Taman Laut Wakatobi baru ditetapkan pada 2012 dengan zona inti cagar adalah kawasan Taman Nasional Wakatobi, yang telah ditetapkan sebagai taman nasional pada 1996 dan memiliki luas 1.390.000 hektar.

Kawasan ini terdiri dari 39 pulau, tiga gosong, serta lima atol, secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Nagari Koto Tinggi: Destinasi Wisata dan Penyelamat dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

9. Bromo-Semeru-Tengger-Arjuno

Meski sudah ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 1982, statusnya sebagai cagar biosfer baru diresmikan pada 2015.

Di wilayah ini terdapat 137 spesies burung, 22 spesies mamalia, dan empat spesies reptil yang dilindungi.

Termasuk juga flora 'abadi', edelweiss jawa.

Baca Juga: 14 Film Barat Terbaru dan Terbaik akan Tayang November 2020, Simak Jadwal Tayang!

10. Taka Bonerate

Taman Laut Taka Bonerate merupakan kawasan dengan atol terbesar ketiga di dunia.

Luas total dari atol ini 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km yang terletak di di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Viral Akbar Pemulung Ngaji Al-Qur'an: Kini Diangkat Jadi Anak oleh Syekh Ali Jaber

11. Blambangan

Cagas biosfer yang satu ini merupakan cagar biosfer yang terdiri dari tiga taman nasional, yakni Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Ketiganya berada di daerah tapal kuda Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo Jawa Timur.

Cagar biosfer yang diresmikan pada 2016 ini memiliki luas hingga mencapai 778.647 hektar.

Baca Juga: Menarik! Profil Lengkap dan Fakta-Fakta Ni-ki, Si Maknae ENHYPEN!

12. Berbak Sembilang

Lokasi cagar biosfer ini berada di pesisir timur Pulau Sumatra yang terdiri dari Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Sembilang.

Sebagian besar dari cagar biosfer ini merupakan tanah gambut dan hutan rawa-rawa dan muara sungai Musi.

Cagar biosfer yang baru saja diresmikan itu memiliki luas mencapai 205.750 hektar.

Baca Juga: Sejarah Yogyakarta: Klenteng Bhudda Prabha atau Klenteng Gondoman Destinasi Wisata Spiritual

13. Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu

Cagar biosfer terdiri dari dua taman nasional, yakni Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum.

Topografi dari cagar biosfer yang berada di Kalimantan Barat ini terdiri dari perbukitan hutan tropis yang banyak dihuni oleh flora dan fauna.

Baca Juga: Wisata Tradisi Indonesia: Upacara Bekakak di Gunung Gamping Yogyakarta

14. Rinjani-Lombok

Cagar biofer Rinjani menjadi cagar biosfer keempat yang meliputi wilayah gunung dan terletak di Nusa Tenggara Barat.

Cagar biosfer ini terdiri dari berbagai macam vegetasi hutan, seperti hutan savana, gunung, dan hutan hujan dataran rendah.

Baca Juga: Indah Sunset Pantai Mantras Bangka Belitung jadi Pilihan Para Wisatawan

Sebagian besar wilayah ini masih berupa hutan sehingga memiliki banyak sekali keanekaragaman hayati.***

 

Editor: Suhargo

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler