Selain itu, tradisi yang tak boleh ditanggalkan adalah penyediaan kertas kuning lapis perak yang telah menjadi turun temurun.
Sebab telah menjadi titah kaisar juga untuk menaruh kertas-kertas di atas masing-masing makam sebagai tanda makam telah dibersihkan.
Tradisi masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung (Babel) ini merupakan didikan sekaligus ajaran baik untuk tetap berbakti kepada leluhur.
Selain itu juga, Cheng Beng adalah ajang wisata Bangka Belitung dan momen berkumpulnya keluarga hingga para saudara ketika pulang kampung untuk melangsungkan sembahyang Cheng Beng di Bangka Belitung (Babel).***