Uang emas digunakan sebagai persembahan untuk para dewa, sementara uang perak digunakan sebagai persembahan untuk leluhur.
Uang ini merupakan barang wajib yang mana ini dipercaya akan digunakan oleh roh leluhur untuk memenuhi kebutuhannya di akhirat selama setahun, artinya sampai kepada perayaan Cheng Beng berikutnya.
Baca Juga: Asal Usul Hok Lo Pan : Martabak Manis Asli Bangka
Emosi keagamaan tersebut muncul dalam diri mereka karena panggilan jiwa serta perasaaan tulus dari dalam hatinya sebagai bentuk tradisi perayaan Cheng Beng atau Qing Ming untuk penghormatan terhadap leluhur.
Masyarakat Tionghoa biasa mempersembahkan uang arwah atau uang orang mati memiliki makna tersendiri dan kesan khusus.
Jinzhi bukanlah uang yang digunakan oleh manusia di dunia, melainkan lembaran kertas yang melambangkan uang yang pada intinya berbeda dengan aslinya.***