Buku "Jalan Buat Napas", Kumpulan Cerita Nyata Pelaku UMKM Dadakan di Tengah Masa Pandemi

1 Maret 2021, 16:05 WIB
Rayinda Muhammad Ichwan Anugerah dengan tulisan terbarunya dalam format ebook. /Pikiran-rakyat.com/Muhammad Ashari/

Portalbangkabelitung.com - Buku "Jalan Buat Napas" yang ditulis oleh Rayinda Muhammad Ichwan Anugerah merupakan hasil dari kreativitasnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

 

Raiy, sapaan akrabnya, menulis kumpulan cerita nyata pelaku UMKM dadakan di tengah masa pandemi.

"Buku ini berisi cerita yang terinspirasi dari kisah nyata, sehubungan kondisi yang kita alami di masa pandemi COVID-19. Bagaimana para pelaku UMKM dadakan membuat merek dibantu sosok kreatif di belakangnya," katanya Raiy.

Baca Juga: TNI-AD Buka Penerimaan Tamtama Prajurit Karier Gelombang I, Berikut Syarat dan Cara Pendaftarannya

 

Penulis novel "Senggang" dan "Gama" ini menuturkan, mencoba formula perilisan cerita dalam format digital di karyanya yang baru ini.

Kumpulan cerita terbagi dalam 4 season dengan penyampaian secara bersambung di aplikasi Storial.co.

Hanya pelanggan akses premier di aplikasi itu yang bisa membaca "Jalan Buat Napas".

Baca Juga: Rekomendasi Buku Bacaan dari Para CEO Sukses Dunia, Penasaran? Simak Ulasannya

Raiy mengungkapkan, alasan buku barunya dirilis dalam format bersambung digital karena cerita di dalamnya terasa pas dinikmati dalam bentuk per episode.

"Kita kayak baca cerita mini seri atau sinetron kali ya. Jadi, ada drama-dramanya, cerita haru, tapi ini based on non fiction. Kayak nonton serial streaming, tapi ini bentuknya e-book," tuturnya.

Selain itu, menurutnya, perilisan karya secara digital ini sebagai bagian dari adaptasi dalam berkarya di masa pandemi.

Baca Juga: Buku “Politik Sumber Daya Alam”, Solusi Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Tepat oleh Arif Satria

Adapun untuk bisa menikmati karya terbaru Raiy, pembaca harus menjadi pelanggan akses premier yang harus menggunakan kode khusus untuk membacanya.

Sementara itu, para narasumber yang menjadi tokoh di dalam ceritanya mengungkapkan terharu karena kisah hidup mereka menjadi jalinan kisahnya.

Rizaldy, penjual keripik camilan Rauk mengaku sebuah kebanggaan bisa berbagi cerita lewat buku "Jalan Buat Napas".

Baca Juga: Crewindow di Bali Membutuhkan Tenaga Kerja, Berikut Cara Pendaftarannya

"Senang banget bisa terlibat di dalamnya karena dapat berbagi kisah dalam bentuk karya tulis. Setelah pandemi, saya ingin terus mengembangkan dan memperluas bisnis lebih optimal," kata mahasiswa yang akrab disapa Rizal ini.

Sementara itu, pelaku UMKM dadakan lainnya, Yohannes Bonsai bersedia menjadi salah satu narasumber "Jalan Buat Napas" karena dirinya terlibat kolaborasi untuk produk clothing.

"Bang Raiy sudah support untuk berkolaborasi. Ini karya pertama saya yang "kawin" sama produk buku. Begitu katanya mau jadi buku juga, saya diwawancara kayak aneh, bingung tapi senang juga rasanya. Bukan siapa-siapa, tapi bisa masuk buku karya penulis se-"gila" Bang Raiy," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Menarik di Balik Penulisan Buku Menjerat Gusdur oleh Virdika Rizky Utama

Mengenai buku "Jalan Buat Napas" yang menyoroti proses kreatif merangkai merek, ia menilai karya Raiy ini menarik dan layak menjadi referensi ilmu populer.

"Merek itu penting, karena sebagai karakter dari produk yang dihasilkan dan harus banyak dipelajari. Salah satu caranya bisa didapatkan lewat ilmu di buku ini," ujar dia.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "Jalan Buat Napas, Kumpulan Kisah Nyata UMKM Dadakan Masa Pandemi Covid-19 dalam Format Digital" yang tayang pada Senin 15 Februari 2021.*** (Pikiran-rakyat/Muhammad Ashari)

Baca Juga: 10 Quotes Tokoh Dunia yang Bisa Buat Kamu Berani untuk Melangkah dan Mengambil Keputusan!

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler