Siswa SMA Asal Bandung Barat Ciptakan Aplikasi Kesehatan Mental Bernama 'Plong'

- 14 Desember 2020, 17:19 WIB
Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil ciptakan aplikasi kesehatan mental bernama Plong.
Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil ciptakan aplikasi kesehatan mental bernama Plong. /Disdik Jabar

"Kami terinspirasi pada temannya founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios," ujar Ananda pada wartawan, Jumat, 11 Desember 2020.

Diakui Ananda, pada awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa mereka harus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Baca Juga: Negara Anggota ASEAN Plus Timor Leste Beserta Ibukota

Pasalnya mereka sulit untuk bertemu dan saling bertukar pikiran terkait gagasan inovasi tersebut.

"Karena kami membuatnya di tengah tengah pandemi, sulit untuk komunikasi, sulit untuk menyatukan pemikiran. Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan," ujar dia.

Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur diantaranya mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur serta artikel kesehatan mental.

Baca Juga: Simak Fakta Tahapan Kecerdasan Manusia, Salah Satunya Apabila Anak Punya Teman Khayalan

Adapun proses penggarapan aplikasi tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga bulan mulai dari membuat konsep hingga menerjemahkannya ke visual sejak Juli 2020. Kini aplikasi tersebut telah memasuki tahap penyempurnaan untuk bisa digunakan masyarakat menggunakan android.

"Disini lah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP jadi bisa diakses dimana pun dan kapan pun," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, lahirnya inovasi tersebut menjadi pelajaran berharga di tengah masa pandemi Covid-19 dengan dibatasinya berbagai aktivitas termasuk KBM tatap muka.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x