Network
Portalbangkabelitung.com- Pertempuran Zab terjadi di pinggiran Sungai Zab didaerah Irak pada 25 Januari, 750 M.
Pertempuran Zab diawali dengan pemberontakan terhadap kekhalifahan Umayyah.
Pemberontakan tersebut didasari oleh ketidakpuasan rakyat terhadap perilaku Maling Uang Rakyat yang ditunjukan oleh para Gubernur yang ditunjuk langsung oleh khalifah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Matthew White, Pemeran Hendrick di Film Danur Bersama Prilly Latuconsina
Disisi lain kenyataan bahwa Dinasti Umayyah bukan merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW adalah salah satu isu yang terus digaungkan oleh Dinasti Abbasiyah.
Gaungan tersebut bertujuan untuk mendapatkan dukungan rakyat menggulingkan kekuasaan khalifah dinasti Umayyah.
Dinasti Abbasiyah merasa mereka adalah kerabat dekat dari Nabi Muhammad S.A.W.
Baca Juga: Pemkab Belitung Timur Jalankan PPKM Level 1, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada
Dinasti Abbasiyah merupakan keturunan dari paman nabi Muhammad yang bernama Abbas.
Karena hal itu mereka meraaa lebih berhak memegang tampuk kekuasaan kekhalifaan.
Perang Zab dimulai pada tahun 750, pasukan dari khalifah Marwan II dari Dinasti Umayyah yang bertempur dengan pasukan dari Persia, Syiah dan Abbasiyah di sekitar sungai Zab.
Baca Juga: SaveFrom: Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Kekuatan pasukan Marwan II berada di atas lawannya, karena mereka sangat berpengalaman dalam pertempuran melawan Kerajaan Bizantium, tetapi kenyataannya moral pasukan ini sangat lemah.
Dilain pihak moral dari pasukan lawan meningkat seiring dengan kemenangan dari satu pemberontakan ke pemberontakan yang lain terhadap khalifah.
Pertempuran ini mengakhiri kekhalifahan Umayyah dan menandai kebangkitan kekhalifahan Abbasiyah yang bertahan sampai abad ke 13.***
