Relasi Kuasa Melayu - Tionghua Pada Pilkada Bangka Barat 2020 Layak Menjadi Teladan Pemilu Humanis

- 24 Januari 2024, 10:36 WIB
Ketua Tim Riset Universitas Bangka Belitung Novendra Hidayat Bersama Rekan.*
Ketua Tim Riset Universitas Bangka Belitung Novendra Hidayat Bersama Rekan.* /Portal Bangka Belitung

PORTAL BANGKA BELITUNG - Fenomena relasi Melayu dan Tionghua di Negeri Serumpun Sebalai menarik minat Tim Riset Universitas Bangka Belitung menggelar penelitian yang bertemakan Relasi Kuasa Melayu - Tionghua Pada Pilkada Di Bangka Belitung. Sebagaimana diketahui Etnis Melayu dan Tionghua merupakan dua entitas utama dari anekaragam kebudayaan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Bangka Belitung, Novendra Hidayat selaku Ketua Tim Riset bersama Abdul Fatah anggota sekaligus Dosen Ilmu Politik dan Kepala Laboratorium FISIP Universitas Bangka Belitung menyebutkan Pilkada/Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia adalah bentuk dari konsekuensi negara demokrasi, dimana kompetisi dan kolaborasi akan selalu mengiringi prosesnya. Kegiatan riset ini sendiri berlangsung sepanjang Mei - November 2023.

Kompetisi dan kolaborasi tentu membutuhkan suatu kedewasaan berpolitik bagi setiap kontestan, simpatisan, anggota parpol, relawan/tim pemenangan dan masyarakat pemilih. Kedewasaan berpolitik tercermin dari sikap politik yang yang lebih mengedepankan persatuan, kesantunan, adil, guyub, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya.

Baca Juga: Persaingan E-commerce di Tengah Kemeriahan Akhir Tahun, Riset Ipos Buktikan Shopee Paling Banyak Digunakan!

Riset relasi kuasa Melayu - Tionghua pada Pilkada Bangka Belitung dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat, dimana peneliti berusaha melihat dan mengidentifikasi sejauhmana relasi kuasa Melayu - Tionghua pada Pilkada Bangka Barat 2020.

Fenomena yang terjadi di Kabupaten Bangka Barat adalah berhasilnya komposisi elite etnis Melayu dan Tionghua memenangkan kontestasi politik lokal pada dua pelaksanaan Pilkada terakhir (Pilkada Kab. Bangka Barat 2015 dan Pilkada Kab. Bangka Barat 2020) di tengah isu primordial yang kian kencang dihembuskan di berbagai belahan tanah air akhir-akhir ini.

Pilkada tetap berlangsung aman dan lancar, dengan ditandai adanya harmonisasi politik antara etnis Melayu dan Tionghua. Pada Pilkada 2015, Parhan Ali - Markus berhasil memperoleh kemenangan dengan perolehan 29.290 suara (35,43 persen).

Baca Juga: Menebar Gagasan! Rano Caleg DPRD Provinsi Bangka Belitung Dapil Bangka Selatan Blusukan Sosialisasi Visi Misi

Sedangkan pada Pilkada 2020, Sukirman - Bong Ming-Ming berhasil meraup suara yang signifikan dengan raihan 44.977 suara (45,6 persen).

Riset ini berhasil menyimpulkan relasi kuasa yang terjadi antara Melayu-Tionghua tercermin pada pasangan Sukirman-Bong Ming Ming.

Halaman:

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x