I
Portal Bangka Belitung.com- Rokok elektrik atau yang biasa disebut vape diedarkan pertama kali pada akhir tahun 2000. Banyak yang beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok tembakau.
Namun, banyak yang mengedukasi bahwa penggunaan vape ini sama bahayanya dengan prokok tembakau.
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menghitung hampir 3.000 kasus penyakit paru-paru yang disebabkan oleh penggunaan vape bahkan meningkatkan risiko kematian.
Sama halnya dengan rokok tembakau, vape juga menyebabkan candu bagi pemakainya, sehingga sulit untuk melepaskannya.
Namun, jika berhenti menghisap vape, tubuh akan merasakan perbedannya seperti yang dilansir dari thehealthy.com berikut ini.
- Setelah 20 menit: perbaikan kardiovaskular
Baca Juga: Waspada! Benarkah Kebiasaan Duduk Berjam-jam Dapat Memperpendek Usia Manusia? Simak Penjelasannya
Propilen glikol dan gliserin nabati merupakan bahan utama vape, bahan ini akan menghasilkan bahan kimia saat dipanaskan yang dapat merusak saluran pernapasan.
Butuh waktu 20 menit agar detak jantung dapat kembali normal, tekanan darah turun dan sirkulasi pernapasan normal kembali.