Tak Setuju Nagita Slavina Jadi Ikon PON XX Papua, Netizen: Tidak Merepresentasikan Eksistensi Perempuan Papua

- 4 Juni 2021, 10:28 WIB
Nagita Slavina yang menjadi Duta PON XX di Papua.
Nagita Slavina yang menjadi Duta PON XX di Papua. /Tangakapan layar@raffinagita1717/

Portal Bangka Belitung- Istri Rafi Ahmad, Nagita Slavina kini sedang menjadi perbincangan publik usai dirinya ditetapkan menjadi Ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Hal tersebut menjadi polemik publik atau menuai pro dan kontra, karena keputusan menetapkan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX itu dinilai akan menimbulkan apropriasi budaya.

Ketidaksetujuan masyarakat akan keputusan ini dituangkan dalam bentuk petisi.

Baca Juga: Terungkap! Ini 4 Alasan Kenapa Pemerintah Batalkan Ibadah Haji 2021

Petisi tersebut bertujuan untuk memohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, agar bisa memperjuangkan identitas dan eksistensi Budaya dan Manusia Papua.

“Kami berterima kasih dan bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat Papua untuk tetap menggelar kegiatan PON XX yang akan diselenggarakan di Papua pada tahun ini, meski pun dihadapkan pada banyak tantangan dan situasi yang kurang baik,” narasi dari petisi tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, tercatat sebanyak 4.157 orang telah mendatangani petisi tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Putri Untuk Pangeran 4 Juni 2021: Kondisi Putri Membaik, Pangeran Makin Sulit Temui Putri

Meskipun begitu, dalam unggahan petisi itu, mereka juga berterimakasih kepada Nagita Slavina, yang telah bersedia untuk membantu promosi dan sosialisasi kegiatan PON XX Papua.

“Namun demikian, kami rasa perlu untuk tetap menyuarakan aspirasi kami terkait penunjukkan saudari kami Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua.”.

Dalam petisi juga diungkapkan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan sebagai agenda pemersatu bangsa dan menunjukkan keberagaman budaya Indonesia. Namun, mereka berharap duta atau ikon PON Papua juga harus berasal dari Papua.

“Sehingga kami merasa sebaiknya duta atau ikon PON Papua juga harus berasal dari Papua. Penunjukkan saudari kami Nagita Slavina kami rasa sangat jauh dan tidak merepresentasikan eksistensi perempuan Papua sama sekali. Dan hal ini pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation,” demikian PortalBangkaBelitung.com kutip dari laman resmi change.org.

Dengan menempatkan Perempuan Papua sebagai duta maupun ikon pelaksanaan event Nasional di Tanah Papua, dalam unggahan tersebut diharapkan dapat menjadi gestur yang baik terhadap semua sebagai anak bangsa.

Baca Juga: Logan Lee Muncul di The Penthouse 3 ? Shim Soo Ryeon Akan Balas Dendam, Ini Penjelasannya

“Yang bisa melihat kecantikan dan kemandirian perempuan Papua untuk berdiri dan menjadi juru bicara bagi Tanah Papua sendiri.”

Dalam unggahan petisi itu juga disebutkan bahwa masyarakat memahami, atas kehadiran Nagita Slavina pada pelaksanaan PON Papua bertujuan untuk mendorong sosialisasi PON Papua agar bisa sampai ke seluruh tanah air.

“Dan kami sangat menghormati dan tidak meragukan kapabilitas saudari kami Nagita Slavina,” katanya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 4 Juni 2021: Dewa Semakin Perhatian Dengan Nana, Alya Gagal Membawa Salsa

Masyarakat menilai identitas dan kehadiran Perempuan Papua harus menjadi prioritas, agar perempuan Papua bisa menunjukkan eksistensi dirinya.

“Kami yakin ada banyak sekali tokoh perempuan Papua yang mempunyai kapabilitas untuk berdiri sebagai Duta atau pun Ikon PON XX Papua.”

Melalui petisi tersebut, seluruh rakyat Indonesia diminta untuk mendorong panitia pelaksana mempertimbangkan kembali posisi duta atau pun ikon PON XX Papua untuk bisa ditempati oleh Perempuan Papua bersama-sama dengan Kakak Boaz Solossa.

Baca Juga: 10 Drama Korea Terbaik Rating Tertinggi: Ayo Nikmati Saat Liburan Akhir Pekan!

“Rakyat Indonesia, bantu kami membuktikan bahwa bangsa kita menghargai keberagaman,” tulisnya.***

Editor: Suhargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x