Network
Portalbangkabelitung.com- Sinopsis Badai Pasti Berlalu 13 Juni 2021 malam nanti, diceritakan Mauren berhasil membawa ibunya keluar dari rumah sakit tanpa sepengetahuan Leo yang telah menolongnya.
Sesampai di rumah datanglah Helmi memeluk ibunya, dia minta maaf tidak bisa menjaga ibunya dan berterima kasih kepada Mauren telah menyelamatkan ibunya.
Namun Helmi tidak bisa terlalu lama di rumah dia harus segera pergi.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Badai Pasti Berlalu 12 Juni 2021: Leo Panik Bi Arnaz Hilang di Rumah Sakit
Saat itulah Mauren dibisiki oleh ibunya untuk melakukan sesuatu kepada keluarga Dicky.
Sesampai di rumah pak Dicky, Helmi melihat Siska tidur di sofa.
Kemudian dia mengangkatnya untuk dipindah ke kamar.
Baca Juga: Penerima BLT UMKM Akan Dapat Bantuan Lagi Rp10 Juta, Berikut Syarat dan Link Daftarnya
Tiba di kasurnya Siska malah terbangun, dan bertanya mengapa Helmi baru pulang.
Disaat mereka berdua di kamar datang pak Dicky yang mengatakan bahwa mereka harus segera menikah.
Siska terdiam, hati kecilnya dia mencintai Helmi namun masih ada keraguan yang datang.
Keesokan pagi Siska keluar dan berdiri di halaman serta meminta Nenez untuk membuka semua jendela.
Selepas Nenez pergi tak sengaja ada orang melempar botol dan mengenai Siska.
Siska panik dan ketakutan.
Baca Juga: Berikut Film Marvel yang akan tayang di 2021 sampai 2023
Tangannya terbakar akibat ledakan botol yang mengenainya.
Semua orang keluar, Helmi melihat itu mencurigai ibunya.
Di ruang tamu Helmi mengobati tangan Siska.
Baca Juga: Waspada! Penyakit Stroke Tak Pandang Bulu, Ini 8 Penyebabnya
Saat itulah kedua kalinya pak Dicky meminta keduanya untuk segera menikah.
Siska pun akhirnya mengiyakan.
Pak Satpam rumah Siska memberitahu semuanya bahwa dia melihat ada seseorang berhodie hitam yang mencurigakan.
Baca Juga: Update Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Terbaru Minggu 13 Juni 2021, Yuk Buruan Diklaim!
Mendengar itu pak Dicky panik dan takut.
Penasaran siapa orang yang telah berani meneror keluarganya.
Simak lebih lengkap ceritanya malam nanti hanya di Badai Pasti Berlalu.***
