Detik-Detik Soeharto Lengser, Negara Lain Tawarkan Perlindungan, Soeharto: Saya Akan Mati di Indonesia

26 Februari 2021, 17:02 WIB
Didemo untuk Dilengserkan, Negara Lain Tawarkan Perlindungan kepada Soeharto : Saya Akan Mati di Indonesia //Kemenlu.go.id/Denpasar Update

Portalbangkabelitung.com - Soeharto, ialah Presiden kedua Republik Indonesia yang menjabat selama 32 tahun.

Selama masa jabatan Soeharto, tentu banyak plus-minus mengenai kepemimpinan The Smiling General itu.

Soeharto dijuluki The Smiling General, Sang Jenderal yang Tersenyum karena raut mukanya yang selalu tersenyum dan menunjukkan keramahan.

Baca Juga: FX Rudyatmo, Sosok Mantan Walikota Solo yang Tak Malu Kerja Jadi Tukang Las Lagi

Namun selain itu, ia juga dijuluki otoriter bagi yang berseberangan dengannya. Minusnya ialah juga soal KKN.

Hingga pembungkaman media massa sangat kentara saat Soeharto memimpin.

 

Jelas saja golongan terpelajar, mahasiswa melihat rezim Soeharto adalah tirani yang harus segera dilengserkan.

Baca Juga: Sukses Dengan Dua Season Sebelumnya, Drakor Kingdom: Ashin of the North Akan Segera Tayang Kembali

Ujung-ujungnya pada Mei 1998 terjadi kerusuhan besar di Jakarta dan Solo hingga memaksa Soeharto meletakkan jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Mei 1998 ialah peristiwa yang mengubah jalannya nasib bangsa Indonesia hingga kini.

Dibalik lengsernya Soeharto, ada kisah menarik yang mungkin publik belum tahu.

Baca Juga: Selalu Jaga Kebersihan Si Kecil Ya, Begini Cara yang Tepat Dalam Mencuci Pakaian Bayi

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari Zonajakarta.com, Kamis 25 Februari 2021, putri presiden Soeharto yang akrab disapa Mbak Tutut ini mengkisahkan detik-detik ayahandanya lengser.

Rupanya kabar akan lengsernya Soeharto sudah diketahui negara-negara lain.

Tanpa menyebut darimana, rupanya ada beberapa negara yang menawarkan suaka kepada Soeharto hingga jaminan perlindungan bila ia lengser.

Baca Juga: Kalahkan Mr Queen Drakor The Penthouse 2 Duduki Peringkat 1 Drama Terpopuler, Kim So Yeon Menjadi Aktris Palin

"Pada saat itu bapak sudah memutuskan untuk berhenti menjadi Presiden RI," tulis Tutut.

 

"Ada beberapa presiden menawarkan bapak untuk datang ke negaranya dan beliau-beliau siap melindungi bapak,"tambahnya.

Jika menilik dirinya didemo dan dilengserkan, maka tawaran itu bisa saja diambil oleh Soeharto.

Baca Juga: Ungkap Kesannya Selam ikut memainkan Drama Mr.Queen, Kim Jung Hyun Memilih Lawan Main Yang Ia Sukai

Namun ia menegaskan tak sudi meninggalkan Indonesia.

Karena salah atau benar, Indonesia tetaplah negaranya yang harus ia bela.

“Saya tidak akan pergi ke mana-mana. Ini rumah saya," jawab Soeharto saat ditawari perlindungan oleh negara lain.

Baca Juga: Penjualan Motorbike dan Skuter Capai 1,4 Jutaan, Piaggio Pimpin Pasar Utama Eropa

"Sampaiken terima kasih saya pada sahabat-sahabat saya dari negara-negara lain. Tapi maaf, saya tidak akan meninggalken Indonesia."

Postingan Tutut Soeharto @tututsoeharto


"Saya lahir di Indonesia. Seandainya saya harus mati, saya akan mati di Indonesia, negeri dimana saya dilahirken.” ujar Soeharto tegas.

Para utusan negara lain yang mendengar jawaban Soeharto langsung tahu jika presiden kedua Indonesia ini tak bisa 'dibeli' karena mau bagaimanapun tak elok meninggalkan negara sendiri ketika kondisinya sedang morat-marit saat itu.

Baca Juga: Wanita Boleh Masuk Militer, Ini Aturan Baru Arab Saudi

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Zonajakarta.com dengan judul "Didemo untuk Dilengserkan, Negara Lain Tawarkan Perlindungan kepada Soeharto : Saya Akan Mati di Indonesia" yang tayang pada Kamis 25 Februari 2021.*** (Zonajakarta/Beryl Santoso)

Editor: Ryannico

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler