Portalbangkabelitung - Dalam upaya membatasi penyebaran virus corona Jerman memperketat kontrol di perbatasan.
Horst Seehofer Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan kepada surat kabar Bild am Sonntag bahwa pemeriksaan baru dapat menyebabkan beberapa penundaan di perbatasan.
Dua perbatasan ditutup dengan menerapkan beberapa pengecualian, perbatasan dengan Republik Ceko dan perbatasan dengan provinsi Tyrol Austria.
Baca Juga: Konsumen Keluhan Tentang Kebakaran Baterai, China Panggil Pihak Tesla
Penutupan perbatasan ini dilakukan untuk membatasi pergerakan masuk dari area tersebut yang menuju permukiman warga dan perkotaan di Jerman.
Namun melalui penutupan perbatasan ini, polisi Jerman mengatakan tidak ada penumpukan kendaraan pada Minggu pagi.
Walaupun demikian, kebijakan ini memicu kemarahan pekerja lintas perbatasan yang tinggal di luar Jerman.
"Pendapat komuter kami adalah - kami tidak akan tinggal di Jerman di bawah tekanan apa pun," jelas Zuzana Vintrova, Presiden Asosiasi Komuter.
"Kami bukan warga negara Jerman, kami bekerja di sana, kami bekerja untuk mereka, kami membayar pajak di sana dan perbatasan ditutup lagi. Itu berarti kami kembali seperti 30 tahun lalu," ucapnya.
Sebagai informasi, Tingkat infeksi Covid-19 di Jerman terus menurun dalam beberapa pekan terakhir, namun pejabat kesehatan khawatir tentang kemungkinan dampak varian virus yang lebih berbahaya yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Berisi Air dan Garam, Ribuan Vaksin Covid-19 Palsu Terjual
Kedua varian ini sejatinya telah dilaporkan di Jerman, tetapi sejauh ini hanya mencakup sebagian kecil kasus.
Kanselir Angela Merkel dan 16 gubernur negara bagian Jerman pada Rabu sepakat untuk memperpanjang penutupan pembatasan hingga 7 Maret.
Mereka menetapkan target baru 35 kasus baru per 100.000 penduduk per minggu sebelum membiarkan toko kecil, museum, dan bisnis lain dibuka kembali.
Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Portal-Jogja.com dengan judul "Redam Varian Virus Corona Baru, Jerman Tutup Sejumlah Perbatasan" yang tayang pada Senin 15 Februari 2021***(Portal Jogja/Andreas Desca Budi Gunawan)