Kedubes RI di Serbu Pendemo Setelah Dituding Dukung Aksi Kudeta MIliter Myanmar

- 24 Februari 2021, 15:15 WIB
Unjuk rasa menentang kudeta militer di Myanmar
Unjuk rasa menentang kudeta militer di Myanmar /Reuters

Portalbangkabelitung.com - Saat ini aksi unjuk rasa akibat kudeta militer Myanmar masih terus berlangsung.

Pada Senin, 22 Februari 2021 lalu, Kedutaan Besar RI untuk Myanmar diserbu pengunjuk rasa sembari membawa spanduk protes dan gambar pemimpin Myanmar yang ditangkap Aung San Suu Kyi.

Hal ini terjadi karena seorang oenjabat Indonesia mengatakan solusi yang dipimpin secara diplomatis harus fokus pada pencegahan pertumpahan darah.

Baca Juga: Belum Selesai Masalah Laut Natuna Utara, Kini China Bermasalah Dengan India

Itulah mengapa para pendemo menyerbu kedutaan Besar RI dan menuding Indonesia mendukung kudeta militer Myanmar.

Seorang jurnalis lokal memposting beberapa foto yang memperlihatkan para pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedubes RI di Myanmar.

Dalam akun twitternya, Hnin Zaw mempublikasikan gambar pendemo yang membawa spanduk dengan berbagai tulisan menolak usulan Indonesia yang menyarankan pemilihan ulang di Myanmar, dikutip Portalbnagkabelitung.com dari Zonabanten.com.

Baca Juga: Ingin Pakaian Harum Sepanjang hari? 5 Tips Ini Mampu Atasi Bau Apek Pada Pakaian

"Protes telah muncul di Kedutaan #Indonesia di Yangon pagi ini menyusul kampanye negara itu kepada anggota ASEAN lainnya untuk mendukung pemilu yang ingin diadakan oleh pihak militer yang illegal," tulis akun @hinyadanazaw.

Pemberitaan Reuters Senin silam memuat artikel, Indonesia tengah melobi ASEAN untuk menyetujui pemilu ulang di negeri Burma.

Namun, meski menyetujui pemilu ulang yang dibuat militer, RI meminta pemilu harus dipastikan terselenggara dengan adil dan inklusif.

Baca Juga: Kunjungan Kerja Jokowi ke NTT Timbulkan Kerumunan, Politikus PKS: Harusnya Istana Bisa Antisipasi

Dalam berita itu dituliskan bahwa dua pejabat senior Indonesia secara anonim mengatakan bahwa solusi yang dipimpin secara diplomatis harus fokus pada pencegahan pertumpahan darah.

Ini akan membuat militer menghormati komitmennya untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang.

Indonesia juga disebut meminta ASEAN untuk memfasilitasi dialog antara junta dan pengunjuk rasa. Proposal RI itu, kabarnya, sudah mendapat dukungan beberapa negara ASEAN.

Baca Juga: Usai Kasus Narkoba Kompol Yuni, Terkuak Lagi 7 Personel Polri Positif Narkoba di Jambi

Seperti diketahui, Pemimpin Myanmar yang dipilih secara Demokrasi, Aung San Suu Kyi, politisi senior di Liga Nasionalnya untuk Demokrasi (NLD) dan anggota Komisi Pemilihan Dunia ditangkap pada dini hari 1 Februari.

Militer mengklaim, mereka harus mengambil tindakan karena penipuan dalam pemilihan umum di Myanmar pada November lalu.

Sedangkan lembaga Pemilihan yang ditugaskan untuk menyelidiki kecurangan pemilu Myanmar telah menolak klaim militer.

Baca Juga: Maestro Tari Legong Meninggal Dunia, Jubir Presiden: Selamat Jalan Pelestari Kebudayaan Indonesia

Aksi kudeta yang dilakukan militer Myanmar tak ayal terus memunculkan protes di seluruh penjuru negeri Myanmar.

Jutaan rakyat Myanmar turun ke jalan, meminta militer membebaskan para pemimpin mereka yang ditangkap.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media ZonaBanten.com dengan judul "Dituding Dukung Kudeta Militer, Kedubes RI di Myanmar Diserbu Pendemo" yang tayang pada Rabu 24 Februari 2021***(Zona Banten/Rizal Ilmas)

Editor: Suhargo

Sumber: Zona Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah