Ketika Nurul memasak pun ia harus menggendong adik bungsunya untuk mencegahnya menangis.
Sejak orang tua mereka dipenjara karena pelanggaran narkoba, dia dan kakak laki-lakinya telah mengambil alih tanggung jawab sebagai orang tua.
“Kami tinggal bersama kakek dan nenek kami. Tapi kakek kami menderita asma kronis dan selalu tidak sehat, dan nenek kami pergi bekerja dan mencari uang untuk keluarga kami,” kata gadis kecil itu.
Nurul Farisha memikul tanggung jawab sebagai orang tua ketika nenek mereka menjual minyak pijat, dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore.
Keadaan tersebut bahkan membuat mereka putus sekolah selama dua tahun sejak mereka pindah ke Kelantan dari Seremban, Malaysia.
“Terakhir kali kami bersekolah di Seremban, saya tidak pandai menulis dan membaca, tapi kakak tertua kami bisa. Kami memang ingin sekali bersekolah, tapi hidup kami tidak seperti kehidupan orang lain,” ujar Nurul Farisha.
Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Miris, Bocah 11 Tahuh jadi Ibu Sekaligus Ayah untuk Empat Orang Anak" yang tayang pada Selasa 23 Februari 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Dahelia Saputri)