Laporan tersebut juga menambahkan bahwa otoritas Israel menghancurkan puluhan fasilitas di Yerusalem.
“20 fasilitas (bangunan) di Yerusalem dihancurkan, delapan di antarnya dihancurkan sendiri (oleh warga Palestina), menyusul keputusan dari Pemerintah Kota yang berwenang,” kata pihak Wadi Hilweh.
Baca Juga: Myanmar Makin Memanas, Tentara Pakai Tiktok untuk Ancam Bunuh Warganya Myanmar
Puluhan bangunan yang dihancurkan tersebut terletak di Silwan, Tire Baher, Sheikh Jarrah, Jabal Al Mukaber, dan Anata.
“Sekira 1.987 penduduk dan siswa Yahudi menyerang Al-Aqsa pada bulan lalu selama perayaan topeng purim mereka, sambil melakukan doa di sekitar Masjid suci,” ucap pihak Wadi Hilweh.
Berdasarkan catatan Pusat Informasi Wadi Hilweh, pasukan pendudukan melanjutkan penggalian di alun-alun Al-Buraq dan gerbang Al-Mughrabi, di dekat tembok barat Masjid.
Baca Juga: Situasi Makin Mencekam, WNI Dihimbau Tinggalkan Myanmar
“Pada hari Jumat, pasukan Israel terus menangkap dan mendeportasi warga Palestina dari Tepi Barat, mencegah mereka beribadah di Masjid Al-Aqsa, mendeportasi mereka dengan bus khusus ke pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota, dan menahan mereka selama beberapa jam,” tuturnya.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel menyerang biara dan gereja milik umat Katolik Roma di Yerusalem dengan membakar pintu-pintunya, dalam tiga kesempatan berturut-turut.
Pusat informasi juga mencatat pada bulan Februari 2021, total 135 penangkapan terjadi di Yerusalem, termasuk 39 anak di bawah umur dan 11 wanita.