Spone juga dituduh mengirim foto dan video palsu kepada gadis-gadis itu dan menyarankan agar mereka bunuh diri.
Dia juga diduga mengirim konten yang dimanipulasi kepada orang tua dan pelatih tim cheerleaders.
“Tersangka diduga telah mengambil foto asli dan mengeditnya melalui beberapa aplikasi photoshopping,” kata Pengacara korban, Matt Weintraub seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com.
“Agar terlihat seperti para korban yang tidak mengenakan pakaian, padahal sebenarnya gambar itu adalah screenshoots dari media sosial remaja di mana dia. memakai baju renang,” sambungnya.
Baca Juga: Perkosa Seorang Ibu di Depan Anak-anaknya, Dua Pria di Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati
Pihak berwenang juga menyebutkan bahwa beberapa materi diedit dengan menggunakan deepfakes.
Teknologi deepfake selama ini telah digunakan untuk mengedit wajah selebriti menjadi pornografi, untuk membuat lelucon, dan membuat pernyataan dari para pemimpin dunia terkenal.
Mantan Presiden AS Donald Trump dan Barack Obama tak luput menjadi sasaran teknologi ini.
“Teknologi ini tidak hanya sangat umum, tetapi juga mudah digunakan," kata Weintraub kepada The New York Times.
Baca Juga: Perkosa Seorang Ibu di Depan Anak-anaknya, Dua Pria di Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati