Tak Ingin Anaknya Kalah, Seorang Ibu Gunakan Aplikasi Deepfake Untuk Fitnah Saingan Putrinya

- 24 Maret 2021, 21:12 WIB
Ilustrasi teknologi deepfake yang dipakai seorang ibu untuk menyingkirkan 3 saingan putrinya.
Ilustrasi teknologi deepfake yang dipakai seorang ibu untuk menyingkirkan 3 saingan putrinya. /Pixabay

Portalbangkabelitung.com - Artifial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin.

Salah satu aplikasi yang menggunakan Artifial intelligence (AI) adalah Deepfake.

Deepfake mampu memungkinkan seseorang untuk merekayasa materi digital termasuk foto, video hingga suara. 

Seorang ibu di Pennsylvania, Amerika Serikat menggunakan teknologi deepfake untuk memfitnah ketiga saingan putrinya. 

Baca Juga: Jika Alami Efek Samping Vaksinasi, Malaysia Berikan Kompensasi Hingga Rp1,7 Miliar

Teknologi ini digunakan Raffaela Spone (50) untuk membuat foto tidak senonoh dari pesaing putrinya agar mereka akhirnya dikeluarkan dari tim cheerleader.

Menurut Kantor Kejaksaan Distrik Bucks County, kini Spone menghadapi tiga tuduhan pelanggaran ringan terkait penyerang di dunia maya terhadap seorang anak dan tiga tuduhan penyerangan.

Pihak berwenang mengatakan Spone memodifikasi beberapa foto untuk mencoreng dan mempermalukan tiga pesaing putrinya di tim cheerleaders Victory Vipers.

Foto-foto itu diambil dari media sosial para korban dan telah diubah agar terlihat seperti mereka sedang minum, merokok, dan berpose telanjang, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Kursi Pelontar Meledak Ketika Mesin Dinyalakan, Tiga Pilot Pesawat Pengebom Rusia Tewas

Spone juga dituduh mengirim foto dan video palsu kepada gadis-gadis itu dan menyarankan agar mereka bunuh diri.

Dia juga diduga mengirim konten yang dimanipulasi kepada orang tua dan pelatih tim cheerleaders.

“Tersangka diduga telah mengambil foto asli dan mengeditnya melalui beberapa aplikasi photoshopping,” kata Pengacara korban, Matt Weintraub seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com. 

“Agar terlihat seperti para korban yang tidak mengenakan pakaian, padahal sebenarnya gambar itu adalah screenshoots dari media sosial remaja di mana dia. memakai baju renang,” sambungnya.

Baca Juga: Perkosa Seorang Ibu di Depan Anak-anaknya, Dua Pria di Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati

Pihak berwenang juga menyebutkan bahwa beberapa materi diedit dengan menggunakan deepfakes.

Teknologi deepfake selama ini telah digunakan untuk mengedit wajah selebriti menjadi pornografi, untuk membuat lelucon, dan membuat pernyataan dari para pemimpin dunia terkenal.

Mantan Presiden AS Donald Trump dan Barack Obama tak luput menjadi sasaran teknologi ini.

“Teknologi ini tidak hanya sangat umum, tetapi juga mudah digunakan," kata Weintraub kepada The New York Times.

Baca Juga: Perkosa Seorang Ibu di Depan Anak-anaknya, Dua Pria di Pakistan Dijatuhi Hukuman Mati

“Ini adalah sesuatu yang dapat digunakan oleh tetangga Anda di rumah dan itu sangat menakutkan,” sambungnya.

Korban yang diduga Madi Hime (17) mengatakan kepada WPVI-TV bahwa dia dan putri Spone baru-baru ini berselisih.

Dia mengatakan orang tak dikenal telah mengirim pesan ancaman selama berbulan-bulan setelah perselisihan itu dan bahwa orang itu telah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak punya teman dan bahwa dia harus bunuh diri.

“Saya memang mendapatkan komentar kebencian, tidak ada yang ekstrem, tapi saya benar-benar kesal,” kata Hime.

Hime mengatakan dia menjadi sasaran video deepfake yang membuatnya terlihat seperti sedang melakukan vaping. “Saya hanya tahu itu tidak nyata karena saya tidak melakukan itu,” katanya.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Lewat Teknologi Deepfake, Seorang Ibu Tega Fitnah 3 Pesaing Putrinya dengan Foto Tak Senonoh" yang tayang pada 24 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ade Cahyana)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x