Pegang Gurita Beracun yang Mematikan, Wanita Ini Selamat Dari Maut

- 25 Maret 2021, 11:51 WIB
Tangkapan layar video Kaylin Phillips (24) yang memegang gurita cincin biru dengan tangannya yang hampir merenggut nyawanya. Gurita tersebut diketahui sebagai salah satu hewan paling mematikan.
Tangkapan layar video Kaylin Phillips (24) yang memegang gurita cincin biru dengan tangannya yang hampir merenggut nyawanya. Gurita tersebut diketahui sebagai salah satu hewan paling mematikan. /Instagram/@kaaayypeeee

Portalbangkabelitung.com - Saat di pantai sering kali orang-orang merasa penasaran dengan makhluk hidup yang ada di sekitar pantai.

Salah satunya adalah seorang turis asal Amerika Serikat yang memegang gurita cincin biru saat sedang berlibur ke Bali.

Tanpa sadar yang ia pegang adalah gurita cincin biru yang sangat beracun. Gurita tersebut mampu membunuh dalam hitungan menit.

Baca Juga: Memiliki Kulit yang Awet Muda, Ini Rahasia Nenek Berusia 65 Tahun

Diketahui, turis bernama Kaylin Phillips tersebut membagikan kisahnya di aplikasi TikTok yang menunjukkan dia dengan makhluk mematikan di telapak tangannya.

Wanita berumur 26 tahun itu membagikan video tersebut di TikTok dengan judul "pergi ke Bali dan tanpa sadar memegang salah satu hewan paling berbahaya".

Saat memegang gurita cincin biru itu, Kaylin mengaku sama sekali tidak mengetahui kalau gurita yang dia pegang dapat membunuh dirinya dalam sekejap dengan racun yang dimilikinya.

Baca Juga: Seorang Suami di India Tega Jahit Kemaluan sang Istri dengan Kawat, Berikut Alasannya

“Saya saat itu sama sekali tidak menyadari bahwa saya sedang menghadapi risiko kematian karena memegang gurita beracun itu,” katanya, dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Selain Kaylin, diketahui seorang pria asal Australia juga pernah berhasil lolos dari kematian setelah dirinya mendapat sengatan dari gurita cincin biru yang bersembunyi di dalam cangkang kerang.

Pria yang diketahui bernama Aaron Pix tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah putrinya Sophie (11), menyerahkan cangkang kerang yang ditemukannya saat berenang bersama saudara laki-lakinya, Will (7) di pantai Quindalup dekat Perth, Australia.

Baca Juga: Vietnam Siap Luncurkan Vaksin Covid-19 Pada September 2021

"Saat saya mengeluarkan cangkangnya di rumah untuk membersihkannya, ada gurita cincin biru di tangan saya," kata pria berusia 42 tahun tersebut.

Namun, alangkah kagetnya Aaron saat dia menemukan satu gurita cincin biru lainnya sedang bersembunyi di salah satu saku celananya.

Petugas medis mengatakan kaki Will telah disengat oleh salah satu tentakel mollusca yang mematikan tersebut, tetapi untungnya hanya memicu reaksi ringan.

Bila bekas sengatan gurita tersebut tidak langsung ditangani oleh petugas medis, maka kematian akan datang pada Aaron dalam beberapa menit selanjutnya.

Baca Juga: Tak Ingin Anaknya Kalah, Seorang Ibu Gunakan Aplikasi Deepfake Untuk Fitnah Saingan Putrinya

"Sangat menakutkan untuk berpikir saya bisa saja digigit dan mati di depan anak-anak saya pada Malam Natal," katanya bersyukur.

Gurita ini memiliki cincin berwarna biru pada tubuhnya yang berwarna kuning, namun cincin tersebut hanya muncul saat hewan tersebut diganggu, berburu, atau kawin.

Biasanya gurita beracun ini aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bersembunyi.

Gurita cincin biru sendiri diketahui mengandung racun neurotoxin tetrodotoxin yang kuat sehingga dapat membunuh manusia dalam beberapa menit.

Baca Juga: Jika Alami Efek Samping Vaksinasi, Malaysia Berikan Kompensasi Hingga Rp1,7 Miliar

Neurotoxin tetrodotoxin dapat membunuh manusia dengan cara merampas oksigen dari tubuh manusia hingga mengakibatkan sesak napas dan gagal jantung yang dalam kasus-kasus serius dapat menimbulkan kematian.

Kebanyakan sengatan awalnya tidak menyakitkan, tetapi mungkin mulai berdenyut dan mati rasa setelah sepuluh menit.

Para ahli mengatakan, lebih dari setengah miligram racunnya cukup untuk membunuh seorang manusia dewasa.

Durasi gejala yang mengancam jiwa biasanya 4 hingga 10 jam, setelah itu, pasien yang bertahan biasanya menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang cepat.

Sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin anti-racun yang tersedia untuk sengatan gurita cincin biru.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Travelling di Bali, Wanita Ini Tanpa Sadar Lolos dari Kematian Usai Pegang Hewan Mematikan" yang tayang pada 25 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Rivan Muhammad)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x