Network
Portalbangkabelitung.com - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, masih banyak negara yang mengalami penambahan kasus baru setiap harinya.
Penambahan angka kematian akibat Covid-19 juga terus bertambah di berbagai negara.
Salah satunya adalah negara Brazil. Salah satu kota terbesar di Brazil tidak dapat lagi menyediakan tempat untuk penguburan jenazah.
Bahkan pada minggu ini angka kematian melonjak pesat. Ini menyebabkan pemerintah kota harus memutar otak bagaimana cara mendapatkan makam baru untuk mengubur jenazah.
Solusinya adalah relokasi jenasah alias menggali makam orang yang telah terkubur bertahun-tahun lalu, memindahkan sisa-sisa untuk dipindahkan ke lokasi lain.
Petugas penggali kubur di pemakaman Vila Nova Cachoeirinha di bagian utara kota Sao Paulo mulai bekerja menggali makam-makam tersebut sambil mengenakan pakaian hazmat berwarna putih.
Menurut Sekretaris Kota SaoPaulo, relokasi jenazah adalah hal yang dianggap lumrah dalam operasi pemakaman.
Meskipun begitu, relokasi jenazah yang dilakukan saat ini mencapai kegentingan baru karena harus dilakukan dengan segera dan pada banyak makam.
Kota Sao Paulo mencatat 419 penguburan pada hari Selasa, 30 Maret 2021. Ini adalah jumlah terbesar sejak pandemi dimulai. Jika penguburan berlanjut dengan kecepatan seperti itu, balai kota mengatakan perlu mengambil lebih banyak tindakan darurat.
Baca Juga: Penggerebekan Tempat prostitusi Sesama Jenis yang Berkedok Panti Pijat di Malaysia, Dua WNI Diciduk
Wabah Covid-19 di Brasil adalah yang paling mematikan kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Rata-rata, sekitar 3.100 kematian dan 74.000 kasus baru per hari selama seminggu terakhir.
Brasil saat ini juga menyumbang sekitar seperempat dari kematian harian COVID-19 di seluruh dunia, lebih banyak daripada negara lain.
Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Portaljogja.com dengan judul "Relokasi Makam Lama Jadi Salah Satu Solusi di Brazil Akibat Korban Meninggal Akibat Covid-19 Meningkat Pesat" yang tayang pada 2 April 2021***(Portal Jogja/Lasti Martina)
