Network
Portalbangkabelitung.com - Kemajuan teknologi selain memberi dampak positif, ternyata memberikan dampak negatif juga ke kehidupan.
Misalnya memiliki ponsel, laptop, jam tangan pintar, dan tablet yang digunakan secara terus menerus, akan membuat seseorang mengalami kecanduan atau bisa dikatakan hyperconnected.
Karena efek kecanduan tersebut, Tom Kersting, seorang psikoterapis mengatakan bahwa menatap dan memainkan ponsel terus menerus akan menyebabkan masalah pada diri, keluarga, bahkan pekerjaan.
Baca Juga: Meraih Popularitas Yang Tinggi Sejak Pandemi, ZOOM Bebaskan Fitur Berbayarnya, Berikut Penjelasannya
Dilansir dari Kabar Besuki, Kimberly Hershenson serang terapis di New York mengatakan,“Teknologi menjadi masalah ketika mulai mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan kecanduan”.
Merupakan hal baru dalam perjalanan sejarah manusia, kecanduan digital, kini budaya tandingan telah muncul untuk mencoba menghalanginya.
Cara detoksifikasi digital diperlukan waktu dan perhatian sebagai sumber terbesar seseorang. Kembali mengatur hari dengan cara yang lebih sehat dan produktif dan dimulai dengan segera.
Baca Juga: Aplikasi VTube Telah Beroperasi Kembali Dilegalkan Oleh OJK, Hoax Atau Fakta?
Kate Sullivan, direktur konten untuk agensi penerbitan telah mengambil bagian dalam deroksifikasi digital setiap hari. Ia mengelompokkan dalam 3 periode yaitu pagi hari, tengah hari, dan malam hari.
"Saya tidak menggunakan peralatan elektronik apa pun di awal dan akhir hari, dan saya mengontrol dalam penggunaannya di tengah hari dengan hati-hati, dan ini mmeberi saya ruang dan waktu untuk sesuatu hal yang sia-sia. Mata dan tangan saya dapat istirahat dan rileks," kata Sullivan.
