Portalbangkabelitung.com - Telah terjadi badai luar angkasa setelah
pengamatan elektron yang menghujani atmosfer bagian atas Bumi. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh para ilmuwan.
Massa plasma yang berputar-putar selebar 621 mil terlihat di atas Kutub Utara. Hal ini diumumkan oleh tim yang dipimpin oleh Universitas Shandong di China.
Dari hasil pengamatan tersebut terlihat bintik aurora yang berbentuk siklon besar, dengan pusat aliran hampir nol dan aliran plasma horizontal yang kuat.
Baca Juga: Keren! Voyager Station, Hotel Luar Angkasa Pertama Di Dunia, Ini Penampakannya
Bukannya hujan air atau hujan elektron, seluruhnya ditemukan dalam badai atmosfer.
Badai ini berlangsung sekitar delapan jam sebelum terhenti dan berputar berlawanan arah jarum jam.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai seperti itu dapat mengganggu sistem GPS, tetapi juga memberikan pemahaman lebih tentang efek cuaca luar angkasa.
Baca Juga: Email Microsoft Diretas, Microsoft: Hacker Berhubungan Dengan China
Profesor Mike Lockwood, ilmuwan luar angkasa di University of Reading, ia mengatakan badai bisa menjadi fenomena universal di planet dan bulan dengan medan magnet dan plasma.
“Sampai sekarang, tidak pasti bahwa badai plasma luar angkasa bahkan ada, jadi untuk membuktikan ini dengan pengamatan yang begitu mencolok adalah luar biasa,” kata Mike, sebagaimana dikutip dari laman Pikiran-Rakyat.com.