Mengenal Lebih Dekat Artificial Intellengence (AI)

- 7 Agustus 2021, 13:03 WIB
Ilustrasi Korea Selatan ungguli Uni Eropa dalam penanganan kebocoran data dengan sistem Artificial Intelligence (AI).
Ilustrasi Korea Selatan ungguli Uni Eropa dalam penanganan kebocoran data dengan sistem Artificial Intelligence (AI). /Pexels.com/Markus Winkler

Pembelajaran mesin tingkat lanjut sering digambarkan sebagai pembelajaran 'dalam'.

Sementara berdasarkan otak manusia, mesin ini suatu hari nanti bisa ada di tingkat yang sama sekali lain, mengakali kita seperti kita mengakali simpanse.

Baca Juga: Foto Planet Luar Biasa! Ini Bumi atau Mars?

Program diharapkan tidak hanya mempelajari pola, tetapi membuat keputusan yang akan mengarah pada jalan baru untuk pembelajaran yang tidak diantisipasi oleh programmer. Ini bisa melibatkan pembuatan karya seni ba

ru setelah menganalisis perpustakaan lukisan, atau membuat permainan baru setelah bermain melalui sejarah permainan komputer.

Namun, penggunaan AI juga bisa lebih berbahaya.

Baca Juga: Foto Planet Luar Biasa! Ini Bumi atau Mars?

Tokoh terkemuka seperti Stephen Hawking dan Elon Musk telah memperingatkan tentang risiko AI yang tak terhindarkan dan akan segera terjadi selama bertahun-tahun.

Mereka khawatir itu bisa segera menjadi super cerdas dan merasa tidak lagi membutuhkan kita manusia.

Namun, yang lain berpendapat bahwa ancaman terbesar dari AI akan terus menjadi bagaimana manusia memilih untuk menggunakannya.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Nature Communications


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah