Portalbangkabelitung.com- Pembangunan Bangka Belitung tidak dapat dilepaskan dari karakteristik masyarakat serta kesiapannya dalam menghadapi loncatan pembangunan pasca berdiri mandiri lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.
Penggunaan strategi yang baik tentu akan mewujudkan tujuan dari usaha tersebut.
Beberapa daerah atau wilayah pasca pemekaran yakni Kabupaten Bangka Selatan atau seting disebut Basel.
Basel sendiri memiliki berbagai macam komoditas yang bisa dijadikan sebagai produk unggulan yang berbasis pada produk rumahan yang ada di daerah desa atau dusun yang ada di wilayah Basel.
Untuk peningkatan taraf ekonomi daerah pedesaan, pemerintah mengeluarkan program berbasis pemberdayaan masyarakat melalui UMKM dengan sistem One Village One Product (OVOP).
Dalam hitungan angka, Bangka Selatan mulai menggeliat dalam peningkatan kapasitas program UMKM-nya.
Baca Juga: RAMALAN ZODIAK 'Taurus' Hari Ini Jumat 22 Oktober 2021, Bintang Terang Tanda Hoki dan Keberuntungan!
Hal ini terlihat menurut data BPS tahun 2019, hitungan angka UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, secara di atas kertas menunjukan bahwa Kabupaten Bangka Selatan menunjukan angka Rp. 251.898.000,- dari 17 jenis atau sektor UMKM yang ada.
Mendasarkan hal tersebut, Tim Peneliti dari Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, yang terdiri dari Yokotani, S.H., M.H., selaku Ketua Peneliti.
Dibantu anggota yakni Rafiqa Sari, S.H., M.H., dan M. Syaiful Anwar, S.H., LL.M., melakukan penelitian berbasis pada perlindungan hukum atas produk UMKM berbasis One Village One Product (OVOP) di daerah Kabupaten Bangka Selatan.