5 Hal yang Wajib Dihindari Pasien Covid-19 yang Isoman atau Isolasi Mandiri di Rumah

13 Juli 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi Isolasi mandiri atau isoman. /Pixabay/Onderortel /

Portalbangkabelitung.com- Isoman atau isolasi mandiri dilakukan pasien positif covid-19 yang bergejala ringan di rumah.

Mereka yang melakukan isoman di rumah melakukan perawatan mandiri, salah satunya dengan mengonsumsi obat untuk membantu penyembuhan.

Namun ada beberapa hal yang harus dihindari saat isoman agar tidak berefek buruk bagi tubuh. Apa sajakah?

Baca Juga: Rekomendasi WHO Daftar Obat Untuk Pasien Covid-19 yang Isoman di Rumah, Jangan Lakukan Pengobatan Sendiri

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari akun Instagram @whoindonesia, berikut hal yang harus dihindari saat melakukan isoman di rumah.

1. Jangan sembarangan minum antibiotik dengan resep sendiri

Kita ketahui bahwa covid-19 disebabkan oleh virus. Antibiotik digunakan untuk yamg terinfeksi bakteri bukan virus. Jadi antibiotik tidak berpengaruh pada virus.

2. Jangan sembarangan minum steroid tanpa resep dokter atau konsultasi ke tenaga kesehatan

Steroid memang dapat membantu meringankan gejala covid-19. Namun jika dikonsumsi berlebihan, maka akan berdampak serius dan mengancam nyawa. Termasuk infeksi mukormikosis ("jamur hitam").

Baca Juga: 5 Kebiasaan Baik Terhindar Dari Penyakit Diabetes, Mencegah Itu Lebih Baik

3. Hindari penggunaan obat hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir

Obat hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir tidak pernah direkomendasikan WHO untuk pasien covid-19.

4. Hindari penggunaan remdesivir

WHO sampai saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir untuk pasien covid-19 untuk isoman bahkan yang di rumah sakit sekalipun.

Baca Juga: Kualitas Tidur Tidak Bagus Karena Kamar Terasa Kurang Nyaman?, Coba Lakukan 4 Hal Berikut!!

5. Penggunaan ivermektin

WHO menganjurkan pengobatan covid-19 ivermektin hanya boleh dilakukan setelah melewati uji klinis.

Berikut tadi 5 hal yang harus dihindari saat positif covid-19 dan isoman di rumah. Intinya jangan melakukan pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi ke ahlinya terlebih dahulu.***

Editor: Suhargo

Sumber: WHO Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler