Masih Sering Alami Overthinking? Berikut 2 Cara Mengatasi Overthinking Menurut Dr. Andreas Kurniawan

- 9 Maret 2021, 16:44 WIB
Ilustrasi sakit kepala
Ilustrasi sakit kepala /Pixabay

Portal Bangka Belitung.com- Salah satu praktisi kesehatan Adjie Santosoputro mengadakan segmen Obrolan Sehat Mental (OSeM). 

Segmen ini diadakan di akun Instagram pribadinya melalui siaran langsung @adjiesantosoputro. 

Ia mengundang Dr. Andreas Kurniawan, SpKJ (@dr.ndraemon) selaku narasumber topik ‘Overthinking’.

Baca Juga: Jangan Lengah, Selalu Perhatikan Kesehatan Matamu. Berikut Beberapa Trik Menjaga Kesehatan Mata

Dalam sesi ini, Dr. Andreas Kurniawan membahas mengenai peranan mindfulness dan CBT dalam mengatasi overthinking (perilaku berpikir berlebihan tanpa ada problem-solving).

Mindfullnes dalam Meminimalisir Overthinking

Tahapan pertama mengatasi overthinking adalah meyakinkan diri sendiri dalam menerima realita.

Baca Juga: 5 Tanda Tubuhmu Kelebihan Lemak, Salah Satunya Susah Tidur

“Kita akan lebih menderita di dalam pikiran dibandingkan dalam kenyataan,” ujar dr. Andreas.

Pasalnya, dalam konsep mindfulness, penderitaan merupakan judgement yang diberikan otak manusia.

Hampir semua hal adalah netral, hanya saja otak kita memberikan judgement ini orang baik atau tidak, tindakan ini merugikan atau tidak,” ungkap dr Andreas Kurniawan.

Baca Juga: Indonesia Menduduki Posisi Kedua Sebagi Negara yang Unggul Dalam Lakukan Vaksinas Covid-19

“Mindfulness melatih seseorang untuk berjarak dengan pikiran agar dapat mengobservasi perspektif, sehingga overthinking dapat mereda,” tambah Adjie.

Tahap kedua adalah menyadari langkah antisipasi bila realita tidak sesuai ekspektasi. 

Dr. Kurniawan mengemukakan bahwa overthinking merupakan hasil skenario otak dengan presentase probabilitas kejadian 50 persen.

Baca Juga: Sering Alami Perut Kembung? Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Ini, Salah Satunya Susu

“Rancangan yang kita buat dapat terjadi maupun tidak, dan kita sebaiknya fokus kepada hal yang bisa dikendalikan,” ujarnya.

Bila situasi masih belum kondusif, tahap selanjutnya adalah belajar menerima. 

“Semua yang kita lakukan itu tidak sia-sia bila kita melihatnya sebagai paradigma belajar,” papar dr Andreas Kurniawan.

Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Konsumsi Keripik Kentang, Cemilan Satu Ini Berisiko Sebabkan Penyakit Jantung

Tidak hanya diminimalisir. Perilaku overthinking seseorang juga dapat diperbaiki dengan melakukan Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) atau terapi berpikir kognitif.

Bagaimana CBT bekerja?

Istilah neuro-science ‘metakognisi’ (mengenali pikiran pribadi) diperlukan dalam memperbaiki pola pikir overthinking.

Baca Juga: Anak Muda Jangan Lengah, Ternyata Usia Muda juga Bisa Terkena Diabetes. Berikut 5 Penyebabnya

Dalam hal ini, dr Andreas Kurniawan menyatakan bahwa Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) merupakan terapi yang tepat.

“Cognitive artinya pikiran, behaviour artinya perilaku, jadi ini merupakan terapi untuk mengenali bagaimana pikiran dan perilaku seseorang,” ujarnya.

Dr. Andreas Kurniawan juga memperkenalkan istilah cognitive error (pola pikir yang salah), ditandai oleh pemikiran yang berkata kunci ‘selalu’ dan ‘pasti’.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ketika Berumur 40 Tahun. Salah Satunya Saus Pedas

Dengan menganalisis pola pikir tersebut, didapat kata kunci yang lebih adaptif, seperti mengganti kata ‘selalu’ dengan ‘hari ini’.

“Contohnya, A selalu membuat kesalahan, pasti akan diulangi lagi,” papar dr. Andreas.

Dia hari ini membuat kesalahan, belum tentu akan diulangi lagi,” tambahnya.

Baca Juga: Jangan Lengah, Selalu Perhatikan Kesehatan Matamu. Berikut Beberapa Trik Menjaga Kesehatan Mata

Kabarnya, overthinking biasa disebabkan oleh jumping to conclusion (menyimpulkan sesuatu dengan data minim).

Salah satu fungsi CBT adalah menekan situasi jumping to conclusion, sehingga otak diberikan jeda mengobservasi situasi sehingga mendapatkan persepsi yang lebih tepat.

“Sehingga ketika seseorang membalas chat dengan singkat, belum tentu menandakan respon ketidaknyamanan, bisa jadi memang realitanya sedang sibuk,” papar Dr. Andreas Kurniawan.

Baca Juga: Selalu Penuhi Nutrisi Vitamin D Bagi Tubuh, Selain Untuk Tulang dan Gigi Ternyata Dapat Mencegah kanker

Dokumentasi Instagram live ini ditayangkan ulang pada kanal Youtube Adjie SantosoputroTV.

Dilansir PortalBangkaBelitung.com dari Ringtimesbali.com Adjie juga mengundang beberapa narasumber lain di segmen Obrolan Sehat Mental (OSeM), seperti Analisa Widyaningrum dan Sara Wijayanto.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di media Ringtimes Banyuwangi dengan judul "2 Cara Mengatasi Perilaku Overthinking Menurut dr Andreas Kurniawan" Pada 9 Maret 2021***(Ringtimes Banyuwangi/Rizky Subekti)

Baca Juga: Waspada Jika Terlalu Sering Alami Perut Kembung, Bisa Jadi Salah Satu Gejala Kanker

Editor: Suhargo

Sumber: Ringtimes Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah