Varian Baru Covid-19 Bikin Penanganan Pandemi Semakin Berat

3 Maret 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. /Dok. Humas Pemkot Bandung

Portalbangkabelitung.com - Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19 yang telah satu tahun melanda Tanah Air.

Upaya tersebut meliputi penerapan protokol kesehatan 3M, (mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) hingga pembatasan sosial baik skala besar maupun kecil.

Namun, virus yang pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam hingga kini masih menginfeksi ribuan orang setiap harinya.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Tidak Terlibat dalam Penyusunan Perpres Miras, Jubir: Kaget Wapres Mendengar Berita Ramai Itu

Untuk menghentikan laju penularan, Indonesia juga mulai menjalankan vaksinasi Covid-19, pada 13 Januari 2021 lalu. Diharapkan, dengan vaksinasi pandemi akan berakhir.

Terbaru, Indonesia mengkonfirmasi adanya temuan varian baru Covid-19 yang lebih menular.

Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi dua kasus Covid-19 dari mutasi virus corona varian B117 asal Inggris pada Selasa, 2 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Segera Periksa Diri Anda Sendiri! Ini Dia Gejala Pasien yang Terkena Varian Baru Virus Corona B117

Sejumlah penelitian mengungkap varian B117 menular 1,7 kali lebih cepat dibandingkan varian D614G yang saat ini mendominasi penularan Covid-19 di dunia.

Selain itu, B117 juga 30-70 persen lebih mematikan dibandingkan varian awal virus SARS-CoV-2 ini.

"Artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: PKS DPRD Jakarta Dukung Anies Untuk Jual Saham di Perusahaan Bir

Sementara itu, Epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan belum ada tanda-tanda situasi pandemi akan segera membaik pada tahun ini.

Penemuan varian B117 menjadi ancaman yang perlu direspons secara serius karena sangat berpotensi memperburuk situasi pandemi.

Dicky sendiri menduga varian ini bisa saja telah ada di Indonesia sejak Januari 2021, namun belum terdeteksi karena terbatasnya kapasitas genome surveillance.

Baca Juga: Varian Baru B 117 Mulai Menyebar ke Indonesia, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Akan Pastikan Pengaruhnya

"Kalau kita tidak segera memperkuat kemampuan 3T (tes, lacak, isolasi) dan protokol kesehatan, itu seperti menggali lubang kubur sendiri," ujar Dicky.

Sebelum mengkonfirmasi varian baru, dirinya menilai Indonesia belum mampu mengendalikan laju penularan Covid-19.

Dirinya juga menduga kasus penularan dan kematian yang sesungguhnya terjadi jauh lebih besar dari data yang dilaporkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Virus Corona Varian B117 Ditemukan di Indonesia, Jubir Penanganan Covid-19 Ungkap Strategi Menanganinya

Kasus-kasus positif itu belum seluruhnya terdeteksi karena lemahnya kemampuan 3T.

"Potensi Indonesia melahirkan strain baru itu bukan hal yang tidak mungkin. Makanya kita harus memperkuat respons dan fokus pada aspek kesehatan," tutur Dicky.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia, Kemenkes: Kita Hadapi Tingkat Kesulitan yang Semakin Berat" yang tayang pada Rabu, 3 Maret 2021. *** (Pikiran-Rakyat/Billy Mulya Putra)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler