Portalbangkabelitung.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan penyebab kericuhan dalam Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terjadi berawal dari miskomunikasi di antara peserta.
Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Islamic Center Surabaya itu sempat diwarnai kericuhan pada Selasa 22 Maret 2021 malam.
Nico menjelaskan, miskomunikasi di antara peserta kongres membuat sejumlah orang marah dan membanting kursi. Namun demikian, kongres tersebut masih terus berlangsung hingga hari ini.
Baca Juga: Andi Arief Merespons Pencabutan Gugatan Terhadap AHY, Begini Katanya
“Kami melihat (kongres) sampai sekarang berjalan. Namun, ada miskomunikasi di antara mereka sehingga ada yang membanting kursi," tutur Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Rabu 24 Maret 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
"Lalu atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan masih dalam pemeriksaan," kata dia.
Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, pihaknya masih terus berupaya mengamankan jalannya Kongres HMI hingga pukul 04.00 WIB.
Baca Juga: Polemik Halal dan Haram Vaksin AstraZeneca, Begini Sikap PBNU
"Ada dua hal yang menjadi fokus pengamanan. Pertama sidang kongres dan yang kedua rombongan dari Makassar sebanyak 1.303 orang," ucap dia.
Atas bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan TNI, rombongan peserta Kongres HMI dari Makassar bisa dibagi ke penginapan milik TNI di Surabaya.
"Alhamdulillah rombongan bisa mengerti dan turut mengamankan kota Surabaya dari sisi keamanan maupun COVID-19," ucap perwira tinggi Polri tersebut.
Ketika terjadi kericuhan, Kongres HMI sempat diskors selama beberapa saat.
Saat itu, banyak peserta yang membanting-banting kursi, saling kejar, bahkan sempat memecahkan salah satu kaca gedung yang merupakan aset Pempov Jatim.
"Untuk itu kami melaksanakan pengamanan ini atas permintaan dari panitia dan pemerintah provinsi karena ini aset Jatim," kata Kapolda Jatim itu.
Menurut penuturan Irjen Pol Nico Afinta, Kongres HMI seharusnya selesai pada Senin 22 Maret 2021.
Namun, panitia mendadak mengirimkan permintaan perpanjangan waktu untuk Kongres HMI lantaran ada beberapa hal yang belum selesai.
Surat permintaan panitia Kongres HMI kemudian diteruskan ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.
"Sesuai surat hari ini harus selesai. Jika tidak selesai saya serahkan kepada panitia. Saya kira mereka sudah dewasa. Saya yakin HMI bisa menyelesaikannya," tutur dia.
Kapolda Jatim menegaskan pihaknya mendukung keberjalanan Kongres HMI, apalagi organisasi itu sudah cukup tua dan mengerti demokrasi.
Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Kongres HMI Diwarnai Kejar-kejaran hingga Rusak Aset Pemprov Jatim, Kapolda: Harus Selesai Hari Ini" yang tayang pada Rabu, 24 Maret 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Mahbub Ridhoo Maulaa)