Portalbangkabelitung.com- Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla atau JK sempat menyampaikan pertanyaan yang membuat geger publik.
Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai respons dari permintaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang ingin masyarakat lebih aktif dalam mengkritik pemerintah.
Terlebih lagi, usai anjuran dari Presiden Jokowi tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang meminta kritik yang keras dan pedas dari rakyat.
Baca Juga: Dua Jurnalis ini Dijatuhi Hukuman Dua Tahun Penjara ini Alasannya!
Pertanyaan yang disampaikan oleh JK berkaitan dengan kekhawatiran akan adanya pemanggilan dari polisi usai mengeluarkan kritik untuk pemerintah tersebut.
“Bapak Presiden mengumumkan silakan kritik pemerintah. Tentu banyak yang ingin melihatnya, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi, seperti yang dikeluhkan oleh Pak Kwik atau siapa saja,” ucap JK.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengungkapkan cara menghilangkan para pendengung atau buzzer.
Baca Juga: Klarifikasi Soal Kebijakan Privasi Barunya, WhatsApp Sempat Sindir Aplikasi Lain
Fenomena buzzer buruk bagi kehidupan sosial politik Indonesia. Karena kebenaran ditentukan sepihak oleh pola menyerang lawan tanpa dialog dan musyawarah. Buzzer mencemari ruang publik dengan sampah dan konten negatif.— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) February 18, 2021
Baca Juga: Lahir Berkepala Dua, Anak Sapi ini Disembah Warga
Dikutip dari Pikiranrakyat-Depok.com dengan judul "Mardani Ali Analogikan Buzzer Seperti Seekor Lalat: Makanya Pemimpin yang Pelihara Buzzer Patut Dipertanyakan".