Jutaan Masyarakat Sudah Jalani Vaksinasi, Menkes Targetkan 1,5 Juta Jiwa Per Hari

- 14 Maret 2021, 20:58 WIB
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin /Alexandru Strujac-Pixabay.com

Portal Bangka Belitung- 4.020.124 masyarakat Indonesia yang menjalani vaksinasi Covid-19 dengan 1.460.222 orang telah menerima dosis kedua, data ini berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19 pada Minggu, 14 Maret.

Sebelumnya sudah 4.020.124 orang Indonesia menerima vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. 

Kini sudah sebanyak 34.528 orang, sebanyak 1.460.222 orang telah menerima dosis kedua atau bertambah sekitar 5.386 orang dari sebelumnya.

Baca Juga: Terkait Kasus Aliran Hakekok, Ketua MUI Temui Pimpinannya di Polres, Penganutnya Akan Dibina

Untuk Saat ini, pemerintah targetkan sasaran vaksinasi Covid-19 kepada 40.349.051 masyarakat Indonesia.

Vaksinasi tahap pertama dimulai sejak 13 Januari 2021 dengan tenaga kesehatan sebagai prioritas. Sementara itu, vaksinasi tahap dua dimulai pada 17 Februari 2021 dengan total sasaran vaksinasi 38 juta jiwa.

Sasaran vaksinasi terhadap 38 juta jiwa terdiri atas 21 juta orang lanjut usia (lansia) dan 16 juta lainnya merupakan pelayan publik.

Baca Juga: Heboh! 3 Jenazah Korban Covid-19 yang Telah Dimakamkan Tiba-Tiba Hilang, Diduga Dicuri

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengharapkan sekira 1,5 juta suntikan vaksin Covid-19 per hari bisa diberikan kepada masyarakat pada semester kedua tahun ini yang dimulai pada Juli 2021.

Hal tersebut bertujuan untuk tercapainya target program vaksinasi di Indonesia.

Mengingat, ketersediaan vaksin sebanyak 75 persen di mulai pada Juli 2021 dengan 363 juta dosis vaksin yang dibagi untuk 365 hari menghasilkan satu juta orang seharinya, jika ketersedian vaksinnya merata.

Baca Juga: Wagub NTT Positif Covid-19 Usai 2 Kali Vaksin, Diduga Tertular dari pembantu

Oleh sebab itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat Indonesia untuk bersabar menunggu giliran vaksinasi lantaran keterbatasan vaksin saat ini, sehingga hanya 24 persen populasi yang akan disuntik.

Selain itu, Juru Bicara Vaksinasi Menkes, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa mutasi virus corona N439K yang telah ada di Indonesia sejak November 2020 belum memperoleh perhatian khusus dari WHO.

Meskipun demikian, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan pemerintah selalu mewaspadai penyebaran mutasi virus corona tersebut.

Baca Juga: Sadis Seorang Oknum Polisi Tembak Seorang Wanita Dekat Hotel

Maka dari itu, masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Mutasi N439K lebih dahulu ditemukan dibandingkan varian B117, tetapi yang mendapat perhatian khusus berdasarkan rekomendasi WHO adalah mutasi virus B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan P1 dari Brasil.

Siti Nadia meyakini WHO akan melakukan kajian yang lebih luas terkait mutasi N439K karena N439K sama dengan D614G.

Baca Juga: Limbah Batu Bara Dihapuskan dari Daftar B3, Rocky Gerung: Ini UU yang Memayungi Kedunguan Kekuasaan

Ia juga menyebutkan, baru-baru ini ada satu jurnal yang mengatakan bahwa N439K bisa mengkamuflase pembuatan antibodi.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di media Pikiran Rakyat dengan judul "Jutaan Masyarakat Indonesia Telah Jalani Vaksinasi Covid-19, Menkes Harapkan 1,5 Juta Suntikan per Hari" Pada 14 Maret 2021*** (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya) 

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x