Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur, 23 Meninggal Dunia, Puluhan Rumah Tertimbun dan Hanyut

- 4 April 2021, 19:17 WIB
Banjir Bandang di Flores Timur/BNPB/bnpb.go.id
Banjir Bandang di Flores Timur/BNPB/bnpb.go.id //Gisella/

Portalbangkabelitung.com - Sebanyak 23 korban meninggal dunia dilaporkan setelah musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 4 April 2021 dinihari.

Bencana tersebut terjadi dipicu hujan dengan intensitas tinggi di sejumlah kecamatan pada Minggu, 4 April 2021 sekira pukul 01.00 waktu setempat.

Selain korban meninggal dunia, hingga pukul 11.45 WIB, BPBD setempat melaporkan sembilan orang menderita luka-luka, dan dua orang lainnya masih dalam pencarian.

Baca Juga: Ratusan Orang Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Flores Timur

BPBD Kabupaten Flores Timur juga melaporkan sebanyak 49 KK (kepala keluarga) terdampak, 20 korban meninggal, dan 5 orang luka yang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Selain itu, tiga korban meninggal lainnya berhasil ditemukan di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado.

Sementara itu, sebanyak dua warga masih dilaporkan hilang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, dan empat warga luka-luka dirawat di puskesmas setempat.

Baca Juga: Mulai Jengah dengan Aksi KKB, Masyarakat Pegunungan Papua Deklarasikan Penolakan Kekerasan oleh KKB

Untuk kondisi cuaca di wilayah tersebut, dilaporkan tengah diguyur hujan disertai angin kencang.

Untuk kerugian materil, BPBD melaporkan puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng bahkan terdapat rumah warga sekitar yang hanyut terbawa arus banjir.

Tidak hanya rumah warga, akibat bencana tersebut ditemukan jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.

Baca Juga: Prioritaskan Pelaku UMKM di Tahun 2021, Pemerintah Akan Alokasikan Anggaran BLT Sebanyak Rp184,83 Triliun

Saat ini, Pemerintah Desa masih melakukan pendataan di lapangan.

Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas yang melibatkan Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait dan membangun posko penanganan darurat.

Sejumlah kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD, yaitu akses menuju lokasi melalui jalur laut ke Pulau Adonara tengan terhambat lantaran hujan, angin, dan gelombang yang tinggi.

Baca Juga: Polisi Pastikan Pegendara Fortuner yang Todongkan Senjata ke Warga Bukan Anggota Perbakin

Kondisi tersebut mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat.

Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Baca Juga: Warga Panik Usai Temukan Koper Misterius di Halaman Masjid Bengkulu, Polisi: Setelah Diperiksa Ternyata Isinya

BMKG memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Dalam sepekan ke depan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sementara itu, potensi hujan dengan intensitas sangat deras diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Imbau Pendakwah Tak Ikut Arus Berpikiran Sempit, Wapres Ma'ruf Amin: Teladani Cara Berpikir Rasulullah

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "BPBD Kabupaten Flores Timur Laporkan 23 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang di Desa Lamanele" yang tayang pada Minggu, 4 April 2021.*** (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah