Portalbangkabelitung.com - Masalah teroris memang tak kunjung habis-habisnya terjadi di Indonesia.
Akhir-akhir ini saja sudah ada dua kasus aksi terorisme yang terjadi secara berurutan. Bahkan Densus 88 sudah berkali-kali melakukan penangkapan terduga teroris di berbagai daerah di Indonesia.
Selalu ada aksi teror yang menyasar tempat ibadah ataupun penyerangan terhadap kantor polisi atau tempat lainnya.
Pergerakan terorisme untuk merekrut anggotanya disinyalir melalui media sosial, dengan melakukan postingan-postingan yang bersifat propaganda.
Mantan Teroris bom Bali, Ali Imron, pada tahun 2019 pernah mengungkapkan bahwa hanya butuh dua jam saja untuk mereka mencuci otak calon anggotanya dan menjadikannya sebagai teroris.
Sontak apa yang pernah diungkapkan oleh mantan teroris bom Bali itu kembali ramai diperbincangkan di media sosial khususnya Twitter.
Baca Juga: Kunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, AHY Bahas Empat Hal
Salah satu yang ikut berkomentar, mengenai ungkapan Ali Imron itu adalah pendakwah Husein Jafar Hadar atau yang akrab dipanggil Habib Jafar.
Menurutnya, meyakinkan orang lain dengan hanya dua jam untuk menjadikan teroris itu adalah doktrin yang salah kaprah, aneh, dan penuh tipu daya.