Mantan Polisi Sekaligus Teroris Ini Ungkap Akar Permasalahan Seseorang Menjadi Teroris, Simak Penjelasannya

- 6 April 2021, 20:07 WIB
 Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris dan Sofyan Tsauri.
Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris dan Sofyan Tsauri. /Tangkapan layar youtube Deddy Corbuzier./

Portalbangkabelitung.com - Akhir-akhir ini kasus terorisme kembali mencuat. Terutama setelah terjadinya insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan Mabes Polri.

Pemerintah melalui pihak kepolisian pun segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Bahkan densus 88 sudah berkali-kali menangkap terduga teroris di berbagai daerah di Indonesia. 

Hingga kini, kasus terorisme di Indonesia masih menjadi sorotan dan perhatian publik. Seorang mantan polisi, Sofyan Tsauri pun membagikan pandangannya terhadap kasus terorisme di Indonesia.

Baca Juga: Ulama Besar Banten Abuya Uci Turtusi Meninggal Dunia, Netizen: Semoga Ditempatkan di Surga Nya

Sofyan Tsauri yang juga pernah menjadi teroris di Aceh mengungkapkan pendapatnya dari dua aksi teror yang terjadi belakangan ini di dua wilayah Indonesia.

Hal itu disampaikannya melalui podcast yang tayang di youtube channel Deddy Corbuzier, Selasa 6 April 2021. Ia mengungkapkan dari mana gerakan teroris itu muncul.

Menurut Sofyan, akar permasalahan setiap orang yang menjadi teroris berawal dari gerakan intoleran dan radikalisme.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Rizieq Shihab Akan Digelar Pekan Depan, JPU Menghadirkan 10 Saksi Dalam Sidang

Karena menurutnya, gerakan intoleran dan teroris itu merupakan tangga menuju terorisme.

"Kita harus memahami bahwa intoleran dan radikalisme itu tangga menuju terorisme," ujarnya, dikutip Portalbangkabelitung.com, Selasa 6 April 2021.

Eks polisi ini juga mengatakan semua pelaku yang menjadi teroris memulai karir dari gerakan intoleran dan radikalisme terlebih dahulu.

Baca Juga: Lagi, Eksepsi Rizieq Shihab Soal Kerumunan di Megamendung, Bogor Juga Ditolak Majelis Hakim

Untuk itu, perlu ditumbuhkan sikap toleransi di Indonesia, supaya tidak banyak orang-orang yang terpapar paham intoleran dan radikalisme itu.


"Semua pelaku teroris berkarir mulai dari intoleran dan radikalisme, makanya kita harus menumbuhkan sikap toleransi, karena kalau tidak mereka akan meningkat," ungkapnya.

Sofyan Tsauri juga menekankan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam bergaul dan mengikuti kajian-kajian yang mengarah ke arah radikalisme.

Baca Juga: Update Banjir NTT, BNPB Catat 128 Orang Meninggal, 72 Orang Hilang, dan 8.424 Warga Diungsikan

Sebab hal itu bisa menjadi celah bagi para teroris untuk merekrut anggotanya, apalagi menurutnya orang-orang yang banyak masalah mudah sekali terpapar radikalisme.

Ia juga menegaskan bahwa pergerakan dari ideologi teroris ini sangat masif dan bisa menyebar kemana saja tanpa memandang status sosial.

"Ideologi teroris ini sangat masif, bisa menyebar ke siapa saja dan tidak memandang status sosial," pungkasnya.***

Editor: Ryannico

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x