“Padahal sebetulnya itu adalah mainan yang sudah puluhan ribu kali diucapkan oleh buzzer segala macem. Apa mereka tidak pernah belajar?,” lanjutnya.
Baca Juga: KKP Kembali Menangkap KM Asing Berbendera Vietnam yang Mencuri Ikan di Perairan Natuna
Bagi Rocky Gerung, permasalahan saat ini bukan hal seperti itu, sehingga itu menunjukkan bahwa ada pengulangan yang semakin hari semakin buruk.
“Dan yang paling buruk yaitu komisaris terpaksa mesti jadi mata-mata dewan ideologi (BPIP),” ucapnya.
“Jadi sebetulnya Dewan Ideologi ini beroperasi di mana-mana dengan menempatkan orang,” tambahnya.
Baca Juga: TMII Diharapkan Memberikan Keuntungan Bagi Negara, Ombudsman Minta TMII Dikelola Secara Profesional
Dia menjelaskan bahwa seharusnya komisaris itu bertugas untuk membaca keluar masuk uang perusahaan, bukan keluar masuk orang ke mesjid.
“Jadi bayangkan misalnya kalau komisaris kerjaannya adalah memantau pikiran orang, memantau batin orang. Dia lupa membaca neraca perusahaan yang sudah bangkrut,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, telah terjadi pelarangan atau pembatalan acara kajian atau ceramah Ramadhan sejumlah ustadz di perusahaan PT Pelni.