Balita di Sukabumi Luka Parah Akibat Diseret Topeng Monyet Saat Memberi Saweran, Netizen Salahkan Orang Tua!

- 20 Juni 2021, 08:59 WIB
iLUSTRASI Atraksi topeng monyet.
iLUSTRASI Atraksi topeng monyet. /Yulius Satria Wijaya/ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Portal Bangka Belitung- Netizen digegerkan dengan video seorang balita di Goalpara, Sukabumi yang diseret topeng monyet saat memberi saweran.

Balita perempuan yang baru berusia 1,5 tahun itu sampai dibawa ke rumah sakit karena alami luka-luka.

Melihat hal tersebut banyak netizen salahkan orang tua balita yang lalai dan tidak memperhatikan anaknya.

Baca Juga: Kode Redeem Game CODM 'Call of Duty Mobile' Minggu, 20Juni 2021, Klaim dan Dapatkan Kejutan di Akhir Pekan!

Orang tua balita itu langsung menggendong anaknya sambil teriak-teriak histeris.  

Sebenarnya topeng monyet ini telah dilarang oleh pemerintah, selain menyakiti fisik hewan primata itu, sering kali orang terjangkit penyakit TBC dan hepatitis dari monyet.

Pada saat Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 2013, beliau menargetkan Jakarta bebas topeng monyet pada tahun 2014.

Baca Juga: Akhir Pekan Main PUBG Mobile, Gunakan Kode Redeem Edisi Minggu, 20 Juni 2021 Ini dan Dapatkan Berbagai Hadiah!

Jokowi menyatakan bahwa Pemprov DKI akan membeli monyet-monyet tersebut dan akan memindahkannya ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Di TMR akan disediakan lahan seluas satu hektare khusus untuk menampung bintang liar.

Meskipun begitu, kebijakan ini menuai kritikan dari berbagai pihak yang menyatakan gubernur lebih memperhatikan topeng monyet daripada anak jalanan.

Bukan hanya itu, masyrakat juga menilai Jokowi melupakan tugasnya menghadapi banjir dan macet.

Baca Juga: Update Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Minggu 20 Juni 2021, Hadiah Gratis Menunggu di Akhir Pekan!

Bagi mereka topeng monyet adalah salah satu seni budaya Indonesia yang harus selalu dilestarikan.

Kebijakan itu bukan hanya berlaku untuk wilayah DKI Jakarta, melainkan juga diikuti wilayah lainnya.

Satuan Polisi Pamong Praja DKI berhasil merazia 67 ekor monyet yang dipekerjakan untuk topeng monyet. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 ekor monyet terjangkit virus TBC, seekor di antaranya terjangkit virus hepatitis C dan D, serta seluruh monyet yang dirazia terjangkit cacingan.

Baca Juga: Poster Kampus Merdeka Mirip Sinetron Badai Pasti Berlalu: Mendikbud Menuai Kritik, Mirip Sinetron SCTV

Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan bahwa penyakit TBC dan hepatitis monyet itu menular ke manusia, khususnya anak-anak sehingga yang terjangkit kedua virus itu harus dimusnahkan.

Sebenarnya telah banyak korban dari atraksi topeng monyet ini, seperti kejadian di tahun 2020 lalu. Insiden itu persis dengan berita di atas, seorang balita ditarik topeng monyet hingga terseret beberapa meter.

Beberapa netizen mengecam insiden itu merupakan akibat dari kelalaian dari orang tua.

Baca Juga: Lirik Lagu So I Married an Anti Fan Ost Original Soundtrack Can You Hear Me: Kim On You, Beserta Terjemahan

"Yg lalai orang tua nya," tulis akun [email protected], sebagaimana dilansir dari akun Instagram @Manaberita.

"Ya allah lagian napa anak sekecil itu suruh kasih sawer, yg salah sih ortunya," tulis akun Instagram@sintaiu. ***

Editor: Suhargo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x