Maksud dari ungkapan tersebut adalah Para Habaib yang seperti itu harus tetap kita cintai dan hormati karena mereka adalah Ahlu Bait Rasulullah.
Baca Juga: Makanan Berikut Wajib Dihindari Pengidap Kolesterol Tinggi
Namun kita bisa berbeda sikap jika ajakannya tidak sesuai dengan tuntunan syariat.
KH. Athoillah Sholahuddin Anwar juga menambahkan bahwa para Habaib harus dihormati, akan tetapi kita juga harus memiliki pegangan syariat agar dapat menilai apakah mereka pantas untuk diikuti atau tidak.
"Terkait dengan para tokoh masyrakat terutama hababib, harus tetap menghormati beliau, namun untuk mengikuti kepada beliau kita punya pegangan syariat, apabila tidak sesuai syariat kita tidak perlu mengikuti beliau,"Jelas Athoillah Sholahuddin Anwar.
Baca Juga: Ternyata Tidur di Kamar Dingin Memiliki Segudang Manfaat, Salah Satunya Meningkatkan Kesuburan Pria!
Ia juga mengibaratkan para ulama atau Habib yang memiliki perangai tidak sesuai Rasulullah SAW itu, seperti Al Qur'an yang rusak.
"Ada juga ulama sepuh yang mengibaratkan seperti Al Qur'an yang rusak, tidak bisa kita manfaatkan tapi juga tidak boleh kita injak, karena itu adalah mushaf Al Quran,"*** (Jurnal Persisi.Com/Indah Nurlaeli)