Portalbangkabelitung.com - 6 Fakta Terbaru Tragedi Kerusuhan Arema VS Persebaya di Kanjuruhan Malang, Ratusan Orang Tewas.
Insiden tragis yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menjadi sorotan dunia.
Pasalnya kericuhan yang terjadi antara supporter bola ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia akibat berdesak - desakan, terinjak-injak hingga sesak nafas.
Pihak terkait kini tengah mengusut tuntasuntuk melakukan evaluasi.
Baca Juga: Buntut Tragedi Arema VS Persebaya di Kanjuruhan Malang, Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan Sementara
Lantas apa saja fakta terbaru dari insiden yang terjadi di Kanjuruhan antara Arema VS Persebaya? Simak informasinya di bawah ini.
1. Sebanyak 125 Orang Meninggal Dunia
Hingga artikel ini terbit, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memastikan jumlah korban mencapai 125 orang.
"Tadi hasil verifikasi terakhir, data dari dinkes terkonfirmasi terverifikasi yang meninggal dari awal diinformasikan 129, saat ini data terakhir hasil pengecekan dan verifikasi jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," ujar Kapolri saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Korban tersebut termasuk dua orang polisi yang berjaga dan belasan anak anak yang berusia 12 tahun.
Baca Juga: Identitas Lengkap dan Kronologi Dua Polisi yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan Malang
2. Menjadi Insiden Terbesar Kedua di Dunia
Tragedi yang menewaskan 125 orang dan 343 orang luka-luka membuat tragedi ini menjadi tragedi terbesar kedua di dunia dalam insiden kerusuhan sepak bola.
Sebelumnya pernah terjadi insiden mengerikan di Peru pada 24 Mei 1964.
Sebanyak 318 orang meninggal dunia dan ini merupakan kerusuhan paling tragis dalam sejarah sepakbola. Saat itu, digelar Kualifikasi Olimpiade 1956 yang mempertemukan tuan rumah Peru vs Argentina.
3. Arema Tuan Rumah Pertandingan
Tragedi pilu ini terjadi saat Arema menjadi tuan rumah dalam laga pertandingan Liga 1 Arema FC VS Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Ternyata Jadi Tragedi Terbesar Kedua Dalam Sejarah Sepak Bola Dunia
Seusai Arema FC kalah 2-3 dari tamunya, Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Aremania (suporter Arema) meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan.
Hal itu menggerakkan penonton turun ke tengah lapangan untuk mencari pemain dan ofisial Arema FC guna melampiaskan kekecewaannya.
4. Tembakan Gas Air Mata
Petugas keamanan yang berusaha menghalau tak digubris. Situasi pun kacau tak terkendali akibat suporter berbuat anarkis, bahkan ada beberapa petugas yang mendapat pukulan dari suporter. Karena itulah petugas kepolisian kemudian melepaskan tembakan gas air mata.
Suporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian mencari pintu keluar. Tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena penonton panik terkena gas air mata.
Baca Juga: Larangan FIFA Gunakan Gas Air Mata di Kanjuruhan Malang, Ini Tanggapan Mabes Polri
5. Presiden FIFA Angkat Bicara
Presiden FIFA, Gianni Infantino, angkat bicara perihal insiden memilukan yang terjadi di stadion Kanjuruhan Pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam lalu.
Gianni menyampaiakan bahwa tragedi tersebut merupakan hari gelap bagi semua yang terlibat di sepak bola.
"Dunia sepakbola terkejut dengan insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino mengutip dari laman resmi FIFA.
Sejumlah klub top Eropa hingga pemain-pemain kenamaan dunia, mengucapkan duka cita atas insiden memilukan ini. Hal ini menunjukan insiden ini tersebar ke seantero dunia.
Salah satu klub top Eropa yang memberikan duka cita adalah Manchaster United. Raksasa Inggris ini menyampaikan duka mendalam.
Baca Juga: IDENTITAS Nama Korban Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Ramai Dicari Warganet