Siswa SMA Asal Bandung Barat Ciptakan Aplikasi Kesehatan Mental Bernama 'Plong'

- 14 Desember 2020, 17:19 WIB
Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil ciptakan aplikasi kesehatan mental bernama Plong.
Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil ciptakan aplikasi kesehatan mental bernama Plong. /Disdik Jabar

Portalbangkabelitung.com - Berkurang aktivitas langsung di sekolahan akibat pandemi Covid-19 lantas tak mengurangi kreativitas pelajar di Jawa Barat.

Salah satu buktinya adalah hasil karya dari siswa SMA di Bandung Barat yang berhasil menerapkan keahliannya untuk membantu sesama.

Ananda Safira Choirunissa dan Farhan Mandito Wirarachman adalah pelajar di SMAN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat yang berhasil menciptakan aplikasi "Plong", yaitu aplikasi kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi risiko depresi.

Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh Bikin Stres, Cara Berikut Bisa Hilangkannya

Aplikasi Plong tersebut mengantarkan Farhan dan Ananda meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2020 di bidang game dan aplikasi.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul,"Ciptakan Aplikasi ‘Plong’, Cara Atasi Depresi Ala Anak SMA Asal Bandung Barat", pihak sekolah yang memberikan dukungan penuh atas karya pelajar tersebut melakukan kerja sama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Ananda menuturkan, aplikasi tersebut hadir setelah melihat salah satu teman sekolahnya yang mengidap gangguan mental sehingga sulit untuk melakukan komunikasi.

Baca Juga: Sanggupi Biaya Murah PCR Swab dan Rapid Test, Alumni FTUI Dirikan Helix Lab

Hal itu pun yang mendorong Farhan dan Ananda untuk berinovasi di dunia teknologi dengan menghadirkan aplikasi Plong.

"Kami terinspirasi pada temannya founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios," ujar Ananda pada wartawan, Jumat, 11 Desember 2020.

Diakui Ananda, pada awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa mereka harus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Baca Juga: Negara Anggota ASEAN Plus Timor Leste Beserta Ibukota

Pasalnya mereka sulit untuk bertemu dan saling bertukar pikiran terkait gagasan inovasi tersebut.

"Karena kami membuatnya di tengah tengah pandemi, sulit untuk komunikasi, sulit untuk menyatukan pemikiran. Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan," ujar dia.

Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur diantaranya mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur serta artikel kesehatan mental.

Baca Juga: Simak Fakta Tahapan Kecerdasan Manusia, Salah Satunya Apabila Anak Punya Teman Khayalan

Adapun proses penggarapan aplikasi tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga bulan mulai dari membuat konsep hingga menerjemahkannya ke visual sejak Juli 2020. Kini aplikasi tersebut telah memasuki tahap penyempurnaan untuk bisa digunakan masyarakat menggunakan android.

"Disini lah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP jadi bisa diakses dimana pun dan kapan pun," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, lahirnya inovasi tersebut menjadi pelajaran berharga di tengah masa pandemi Covid-19 dengan dibatasinya berbagai aktivitas termasuk KBM tatap muka.

Baca Juga: 3 PTS Terbaik di Indonesia, Urutan Pertama Ditempati Universitas Telkom

"Informasi dan telekomunikasi bukan lagi menjadi sebuah tawaran tapi itu sudah menjadi sebuah kebutuhan. dengan pandemi ini kita berharap pola pembelajaran itu dengan status-status bahwa pembelajaran itu tidak harus berbicara dengan daring, tapi bagaimana menyampaikan pola kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan dalam konteks yang faktual," ujar Dedi.

Dedi pun memberikan apresiasi terhadap pelajar SMAN 1 Cisarua yang mampu memanfaatkan waktu di tengah pandemi covid-19 dengan menghadirkan aplikasi Plong yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Disdik Jabar pun diakui Dedi, akan terus mendorong berbagai inovasi yang dilahirkan para pelajar.

"Tentunya kondisi ini kita harus dorong, bagaimana pihak dinas pendidikan selalu menyampaikan hal hal bahwa kebijakan kebijakan dengan membuka kurikulum di pandemi ini dengan kurikulum penyederhanaan tapi lebih pada berupaya agar sekolah mendorong para siswanya berkait inovasi agar muncul sehingga inovasi-inovasi itu bisa bermanfaat," ujar Dedi.***(Novianti Nurulliah/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x