Suku ini juga terkenal dengan hasil karya seni ukir patung yang merupakan simbol-simbol dalam kehidupan religius mereka.
Baca Juga: Kuota Internet Kembali Diberikan, Pemerintah Himbau Waspadai Penipuan
Seni ukir yang dilakukan suku Asmat sangat berhubungan erat dengan kepercayaan mereka terhadap mitologi dan pandangan hidup mereka.
Dalam buku tersebut pula dijelaskan asal mula suku Asmat menjadi pengukir yang menggunakan pohon sebagai media karya ukir mereka.
Seni ukir yang termasuk dalam seni kriya patung Asmat biasanya terbuat dari batang pohon.
Baca Juga: Ditinjau Langsung Oleh Menparekraf, Likupang Siap Jadi Tuan Rumah Indonesia Triathlon Series 2021
Ada dua versi tentang sejarah suku Asmat menjadi pengukir. Namun, dalam kedua versi tersebut, nama Fumiripits, Tewerawuts disebut-sebut sebagai awal mula suku Asmat menjadi pengukir. Mbis juga disebutkan dalam kedua versi tersebut.
Mbis adalah salah satu jenis patung yang terkenal dari Asmat dengan bentuknya yang khas yaitu patung bertumpang tindih, dan dipahat terbuka pada sebatang pohon besar yang dijungkir balik, seperti yang dilansir dari buku Inventarisasi dan Verifikasi Karya Budaya SENI UKIR ASMAT halaman 52.
Tinggi patung Mbis bisa mencapai 12 meter yang merupakan nama yang diberikan suku Asmat untuk tonggak nenek moyang mereka.