Kabupaten Ciamis Telah Memulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dari SD Hingga SMA, Sehari Belajar 4 Jam Saja

- 20 April 2021, 19:58 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis Asep Saeful Rahmat (tengah) didampingi Kepala SMPN 1 Ciamis Agus Sumantri meninjau ruang kelas VIIl, saat uji coba belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, Senin, 19 April 2021. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis Asep Saeful Rahmat (tengah) didampingi Kepala SMPN 1 Ciamis Agus Sumantri meninjau ruang kelas VIIl, saat uji coba belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, Senin, 19 April 2021. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko /

Baca Juga: Berbekam Membatalkan Puasa, Apakah Darah Keluar Karena Kecelakaan Juga Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Didampingi Kepala SMPN 1 Ciamis Agus Sumantri, lebih lanjut dia mengatakan sekolah yang mengikuti ujicoba PTM, terdiri dari 744 SD, 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 20 SMP, 3 MTs, SMA 4 dan MA 5 sekolah.

Sedangkan siswa yang PTM, jenjang SD khusus kelas V – VI, SMP dan sederajat kelas VII – VIII, SMA dan sederajat kelas X – XI. “Untuk SMK belum ada yang PTM,” tuturnya.


Asep menambahkan belum seluruh sekolah melaksanakan uji coba PTM, karena masih ada guru atau pengajarnya yang belum menjalani vaksinasi Covid-19. Selain itu, juga sekolah yang berada di zona orange atau merah, dilarang menggelar PTM.

“Mudah-mudahan ke depan seluruh guru divaksin, sehingga sekolah dapat melaksanakan KBM. Untuk sekolah yang belum melaksanakan belajar secara tatap muka atau tidak masuk sekolah, proses pembelajarannya tetap memergunakan metode daring atau online,” kata Asep.

Baca Juga: Tambah Pengetahuanmu Dengan Belajar Peribahasa Menggunakan Kata Pucuk, Berikut 5 Maknanya

Sementara Kepala SMPN 1 Ciamis Agus Sumantri mengatakan dari 864 orang tua siswa, sebanyak 98 persen menyatakan tidak keberatan ata mendukung PTM di sekolah. Sedangkan yang belum membubuhkan tandatangan pada formulir pernyataan, disebabkan masih ada perasaan khawatir.

“Hari pertama uji coba PTM di sekolah, ada beberapa anak tidak masuk karena sakit. Selain itu rumahnya berada di zona merah. Kami juga sudah mengingatkan bahwa yang datang ke sekolah, siswa harus sehat, tidak ada keluhan sakit. Ini kami lakukan, karena kan anak-anak belum divaksinasi, karena usianya belum 18 tahun,” kata Agus Sumantri.

Dia mengatakan PTM di sekolah, diikuti 50 persen dari siswa kelas VII – VIII. Teknis pembelajarannya dilaksanakan secara bergiliran. Misalnya nomor absen 1 -16, hari ini belajar di sekolah, nomor 17 -32 belajar di rumah atau daring, dan sebaliknya.

Sehari siswa mengikuti empat jam pelajaran tanpa istirahat. Setiap jam pelajaran berlangsung selama 40 menit.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x