Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari Tidak Dimuat Pada Dokumen Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, Kemendikbud Buka Suara

- 20 April 2021, 20:14 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid. /Dok. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid. /Dok. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud /

Portalbangkabelitung.com - Baru-baru ini beredar informasi bahwa pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syech Hasyim Asy’ari, tidak dimuat pada dokumen Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Menurut informasi yang didapatkan,  informasi kesejarahan pada kurun waktu 1900 hingga 1950, atau masa pembentukan negara terdapat pada kamus sejarah jilid I.

Informasi kesejarahan dalam kurun waktu 1951 hingga 1998 yang merupakan masa pembangunan negara terdapat pada kamus sejarah jilid II.

Baca Juga: Kabupaten Ciamis Telah Memulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dari SD Hingga SMA, Sehari Belajar 4 Jam Saja

Tidak adanya keterangan terkait kiprah pendiri NU KH Hasyim Asy’ari yang berperan dalam melawan agresi militer Belanda pada kamus sejarah jilid I merupakan suatu kejanggalan.

Tokoh NU hingga para politisi di Tanah Air pun ramai-ramai memprotes hilangnya nama pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dari kamus sejarah tersebut.

Kemendikbud pun buka suara melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid.

“Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan,” ujar Hilmar Farid, seperti Pikiran-rakyat.com kutip dari Kemendikbud.

Baca Juga: Puasa Menahan Dari Hawa Nafsu, Apakah Menelan Air Ludah Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan Hukumnya

Hilmar yang juga dikenal sebagai sejarawan melengkapi pernyataannya dengan fakta.

“Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri,” ucapnya.

Meluruskan tudingan yang dimaksud kalangan tersebut, Hilmar menjelaskan bahwa buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi.

Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak naskah yang masih perlu penyempurnaan.

Baca Juga: Berbekam Membatalkan Puasa, Apakah Darah Keluar Karena Kecelakaan Juga Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

"Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," ujarnya.

Dia menegaskan naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

“Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” katanya, seperti dalam artikel yang tayang 19 April 2021 tersebut.

Keterlibatan publik menjadi faktor penting yang akan selalu dijaga oleh segenap unsur di lingkungan Kemendikbud.

"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” tutur Hilmar.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran Rakyat dengan judul "Kamus Sejarah Tak Muat Nama Pendiri NU, Kemendikbud: Tidak Pernah Kami Cetak" yang tayang pada 20 April 2021.***
(Pikiran Rakyat/Gita Pratiwi)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x